CEO Pfizer: Vaksin Omicron Bakal Siap Maret 2022
Senin, 10 Januari 2022 - 23:27 WIB
NEW YORK - CEO Pfizer , Albert Bourla mengatakan, vaksin varian baru omicron akan siap Maret 2022 dan perusahaan disebutkan sudah mulai memproduksinya. Seperti diketahui varian baru Omicron telah menyebar hampir di 150 negara, tidak terkecuali Indonesia.
Awalnya varian baru virus Covid-19 ini terdeteksi di Afrika Selatan, untuk kemudian Omicron semakin mengganas hingga Eropa dan Amerika Serikat.
"Vaksin ini (Omicron) akan siap pada bulan Maret. Kami sudah mulai memproduksi beberapa jumlah ini dalam risiko," kata Bourla kepada CNBC "Squawk Box", Senin (10/1/2022).
Bourla juga menerangkan, vaksin juga disiapkan untuk varian lain yang beredar. Dia mengatakan, masih belum jelas apakah vaksin omicron diperlukan atau bagaimana vaksin itu akan digunakan, tetapi Pfizer akan memproduksi beberapa dosis yang siap dua bulan lagi, lantaran beberapa negara menginginkannya sesegera mungkin.
"Harapannya adalah bahwa kita akan mencapai sesuatu dengan beberapa cara, yakni perlindungan yang lebih baik terutama terhadap infeksi. Perlindungan agar tidak sampai rawat inap dan kondisi yang parah, saat ini masuk akal sekarang, dengan vaksin ini katakanlah Anda memiliki dosis ketiga," ucap Bourla.
Sementara itu data dari Inggris telah menunjukkan bahwa vaksin Pfizer dan Moderna hanya sekitar 10% efektif dalam mencegah infeksi simtomatik dari omicron, atau 20 minggu setelah dosis kedua, menurut studi dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris. Namun, dua dosis masih memberikan perlindungan yang baik untuk mencegah kondisi yang lebih parah, ungkap studi yang dilakukan.
Suntikan booster diyakini 75% efektif dalam mencegah infeksi simtomatik, menurut penelitian. Kepala penasihat medis Gedung Putih, Dr. Anthony Fauci mengatakan, pada bulan Desember bahwa tidak perlu suntikan booster yang secara khusus menargetkan omicron, karena booster saat ini bekerja dengan baik terhadap varian tersebut.
CEO Moderna, Stephane Bancel juga mengungkapkan, bahwa perusahaan sedang mengerjakan booster untuk musim gugur ini yang menargetkan khusus untuk varian baru omicron dan akan segera memasuki uji klinis. Bancel mengatakan, permintaan tinggi datang dari pemerintah karena mereka mempersiapkan vaksinasi rutin terhadap virus.
Sedangkan Bourla mengatakan, belum diketahui secara pasti apakah dosis keempat diperlukan. Dia mengatakan Pfizer akan melakukan eksperimen untuk menentukan apakah dosis lain diperlukan selanjutnya.
Israel telah membuat dosis keempat vaksin Pfizer dan BioNTech yang tersedia untuk orang-orang di atas usia 60 tahun, orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu dan petugas kesehatan. Israel menyakini bahwa dosis keempat vaksin meningkatkan antibodi yang melindungi terhadap virus lima kali lipat dalam waktu seminggu setelah menerima suntikan.
Awalnya varian baru virus Covid-19 ini terdeteksi di Afrika Selatan, untuk kemudian Omicron semakin mengganas hingga Eropa dan Amerika Serikat.
"Vaksin ini (Omicron) akan siap pada bulan Maret. Kami sudah mulai memproduksi beberapa jumlah ini dalam risiko," kata Bourla kepada CNBC "Squawk Box", Senin (10/1/2022).
Baca Juga
Bourla juga menerangkan, vaksin juga disiapkan untuk varian lain yang beredar. Dia mengatakan, masih belum jelas apakah vaksin omicron diperlukan atau bagaimana vaksin itu akan digunakan, tetapi Pfizer akan memproduksi beberapa dosis yang siap dua bulan lagi, lantaran beberapa negara menginginkannya sesegera mungkin.
"Harapannya adalah bahwa kita akan mencapai sesuatu dengan beberapa cara, yakni perlindungan yang lebih baik terutama terhadap infeksi. Perlindungan agar tidak sampai rawat inap dan kondisi yang parah, saat ini masuk akal sekarang, dengan vaksin ini katakanlah Anda memiliki dosis ketiga," ucap Bourla.
Sementara itu data dari Inggris telah menunjukkan bahwa vaksin Pfizer dan Moderna hanya sekitar 10% efektif dalam mencegah infeksi simtomatik dari omicron, atau 20 minggu setelah dosis kedua, menurut studi dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris. Namun, dua dosis masih memberikan perlindungan yang baik untuk mencegah kondisi yang lebih parah, ungkap studi yang dilakukan.
Suntikan booster diyakini 75% efektif dalam mencegah infeksi simtomatik, menurut penelitian. Kepala penasihat medis Gedung Putih, Dr. Anthony Fauci mengatakan, pada bulan Desember bahwa tidak perlu suntikan booster yang secara khusus menargetkan omicron, karena booster saat ini bekerja dengan baik terhadap varian tersebut.
CEO Moderna, Stephane Bancel juga mengungkapkan, bahwa perusahaan sedang mengerjakan booster untuk musim gugur ini yang menargetkan khusus untuk varian baru omicron dan akan segera memasuki uji klinis. Bancel mengatakan, permintaan tinggi datang dari pemerintah karena mereka mempersiapkan vaksinasi rutin terhadap virus.
Sedangkan Bourla mengatakan, belum diketahui secara pasti apakah dosis keempat diperlukan. Dia mengatakan Pfizer akan melakukan eksperimen untuk menentukan apakah dosis lain diperlukan selanjutnya.
Israel telah membuat dosis keempat vaksin Pfizer dan BioNTech yang tersedia untuk orang-orang di atas usia 60 tahun, orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu dan petugas kesehatan. Israel menyakini bahwa dosis keempat vaksin meningkatkan antibodi yang melindungi terhadap virus lima kali lipat dalam waktu seminggu setelah menerima suntikan.
(akr)
tulis komentar anda