Media China Sebut Batu Bara RI Sudah Dikapalkan ke Tiongkok Sejak Senin Malam
Rabu, 12 Januari 2022 - 13:26 WIB
JAKARTA - Media China Global Times menyebutkan bahwa selusin kapal bermuatan batu bara telah berangkat pada Senin (10/1/2022) malam menuju pelabuhan China . Disebutkan pula, lusinan lagi diharapkan berlayar dalam beberapa hari mendatang.
Menurut seorang sumber dari kalangan industri kepada Global Times, sebanyak 67 kapal batu bara diharapkan segera menuju China. Hal itu dimungkinkan setelah Indonesia melonggarkan penangguhan ekspor batu bara, hanya 10 hari sejak diberlakukan.
"Dari 1 Januari hingga Senin, ekspor batu bara Indonesia ke China stagnan. Larangan itu dilonggarkan pada Senin malam, tetapi pihak Indonesia tidak merinci volume batu bara harian yang akan dikeluarkannya," ungkap orang dalam industri senior yang berpartisipasi dalam batu bara baru-baru ini seperti dilansir Global Times, Rabu (12/1/2022).
Global Times juga mengutip laporan Reuters, bahwa Indonesia mengizinkan 14 kapal bermuatan batu bara untuk berangkat pada hari Senin yang menandai pelonggaran larangan ekspor yang diberlakukan pada 1 Januari yang membuat harga batu bara global lebih tinggi.
Laporan media tersebut sedikit berbeda dengan pengumuman dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan Senin lalu. Luhut mengatakan bahwa Pemerintah kembali mengizinkan ekspor batu bara secara bertahap dan pembukaan akan dimulai pada Rabu, setelah kapal-kapal batu bara yang tengah diperiksa terkait aturan dan regulasi Domestic Market Obligation (DMO) lolos verifikasi.
Bahkan, pada kesempatan yang berbeda, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa ekspor batu bara sama sekali belum bisa dilakukan meski secara bertahap. Larangan ekspor batu bara ditegaskan masih berlangsung sampai 31 Januari 2021.
"Masih berlaku sampai 31 Januari 2022," tegas Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Jamaluddin di acara Economic Challenges, Selasa (11/1/2022) malam.
Terlepas dari simpang siur kebijakan larangan ekspor batu bara di Indonesia, sumber Global Times mengatakan bahwa meski pengiriman batu bara dari Indonesia belum sepenuhnya dilanjutkan, masalah pasokan batu bara China pada dasarnya telah teratasi.
Menurut seorang sumber dari kalangan industri kepada Global Times, sebanyak 67 kapal batu bara diharapkan segera menuju China. Hal itu dimungkinkan setelah Indonesia melonggarkan penangguhan ekspor batu bara, hanya 10 hari sejak diberlakukan.
"Dari 1 Januari hingga Senin, ekspor batu bara Indonesia ke China stagnan. Larangan itu dilonggarkan pada Senin malam, tetapi pihak Indonesia tidak merinci volume batu bara harian yang akan dikeluarkannya," ungkap orang dalam industri senior yang berpartisipasi dalam batu bara baru-baru ini seperti dilansir Global Times, Rabu (12/1/2022).
Global Times juga mengutip laporan Reuters, bahwa Indonesia mengizinkan 14 kapal bermuatan batu bara untuk berangkat pada hari Senin yang menandai pelonggaran larangan ekspor yang diberlakukan pada 1 Januari yang membuat harga batu bara global lebih tinggi.
Laporan media tersebut sedikit berbeda dengan pengumuman dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan Senin lalu. Luhut mengatakan bahwa Pemerintah kembali mengizinkan ekspor batu bara secara bertahap dan pembukaan akan dimulai pada Rabu, setelah kapal-kapal batu bara yang tengah diperiksa terkait aturan dan regulasi Domestic Market Obligation (DMO) lolos verifikasi.
Bahkan, pada kesempatan yang berbeda, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa ekspor batu bara sama sekali belum bisa dilakukan meski secara bertahap. Larangan ekspor batu bara ditegaskan masih berlangsung sampai 31 Januari 2021.
"Masih berlaku sampai 31 Januari 2022," tegas Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Jamaluddin di acara Economic Challenges, Selasa (11/1/2022) malam.
Terlepas dari simpang siur kebijakan larangan ekspor batu bara di Indonesia, sumber Global Times mengatakan bahwa meski pengiriman batu bara dari Indonesia belum sepenuhnya dilanjutkan, masalah pasokan batu bara China pada dasarnya telah teratasi.
tulis komentar anda