Pedagang Pasar Ngeluh, Belum Bisa Jual Harga Minyak Goreng Rp14.000 per Liter
Sabtu, 22 Januari 2022 - 13:26 WIB
JAKARTA - Pedagang minyak goreng di sejumlah pasar tradisional mengeluh belum dipasok minyak goreng murah dengan harga Rp14.000 per liter. Padahal di supermarket, mini market, Indomaret atau Alfamart telah lebih dulu tersedia.
Berdasarkan Pantauan MNC Portal Indonesia, Sabtu (22/1/2022) siang di Kawasan Pasar Tradisional Gondangdia Jakarta Pusat, harga minyak horeng masih relatif mahal di harga Rp42.000 per dua liter untuk minyak goreng dan belum mendapatkan subsidi pemerintah.
Salah satu pedagang kelontong di Pasar Gondangdia, Yuni mengatakan sampai sekarang belum mendapatkan pasokan minyak goreng subsidi. Hingga saat ini masih menjual dengan harga lama.
"Kita di sini masih jual di harga lama, padahal sudah banyak yang nanyain yang Rp14.000 sedangkan kita belum ada. Kita masih harga lama karena memang belum dapat dari pemerintah. Operasi pasar di Gondangdia belum ada," kata Yuni.
Pedagang pasar lainnya Iis Muslikah ikut komplain, soalnya hanya supermarket dan pasar modern yang mendapatkan pasokan minyak goreng subsidi. Ia meminta kepada pemerintah agar minyak goreng murah tersebut disebar secara merata.
"Jadi di sini belum turun, pemerintah belum merata memberikan subsidi hanya di Indomaret dan Alfamart. Sementara disini masih normal Rp 42.000. Harga yang dua liter merk Sunco dan 40 untuk Bimoli. Jadi ya Rp21.000-22.000 per liternya," ungkapnya.
Ia meminta agar subsidi secara merata menjangkau pelaku pasar tradisional. "Tolong diperhatikan lagi, jangan hanya di pasar modern tapi di pasar tradisional," kata pedagang lain, Mega.
Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan minyak goreng kemasan satu harga yang dibanderol Rp 14.000 per liter dalam waktu dekat bakal tersedia di pasar rakyat dan pasar-pasar tradisional.
Berdasarkan Pantauan MNC Portal Indonesia, Sabtu (22/1/2022) siang di Kawasan Pasar Tradisional Gondangdia Jakarta Pusat, harga minyak horeng masih relatif mahal di harga Rp42.000 per dua liter untuk minyak goreng dan belum mendapatkan subsidi pemerintah.
Salah satu pedagang kelontong di Pasar Gondangdia, Yuni mengatakan sampai sekarang belum mendapatkan pasokan minyak goreng subsidi. Hingga saat ini masih menjual dengan harga lama.
"Kita di sini masih jual di harga lama, padahal sudah banyak yang nanyain yang Rp14.000 sedangkan kita belum ada. Kita masih harga lama karena memang belum dapat dari pemerintah. Operasi pasar di Gondangdia belum ada," kata Yuni.
Pedagang pasar lainnya Iis Muslikah ikut komplain, soalnya hanya supermarket dan pasar modern yang mendapatkan pasokan minyak goreng subsidi. Ia meminta kepada pemerintah agar minyak goreng murah tersebut disebar secara merata.
"Jadi di sini belum turun, pemerintah belum merata memberikan subsidi hanya di Indomaret dan Alfamart. Sementara disini masih normal Rp 42.000. Harga yang dua liter merk Sunco dan 40 untuk Bimoli. Jadi ya Rp21.000-22.000 per liternya," ungkapnya.
Ia meminta agar subsidi secara merata menjangkau pelaku pasar tradisional. "Tolong diperhatikan lagi, jangan hanya di pasar modern tapi di pasar tradisional," kata pedagang lain, Mega.
Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan minyak goreng kemasan satu harga yang dibanderol Rp 14.000 per liter dalam waktu dekat bakal tersedia di pasar rakyat dan pasar-pasar tradisional.
(nng)
tulis komentar anda