Seminggu Ini Modal Asing yang Hengkang Tembus Rp5,34 Triliun
Jum'at, 28 Januari 2022 - 20:08 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia ( BI ) melaporkan aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik sebesar Rp5,34 triliun pada transaksi sepanjang 24-27 Januari 2022. Modal asing tersebut keluar dari pasar surat berharga negara (SBN) senilai Rp5,32 triliun dan dari pasar saham senilai Rp 0,02 triliun.
"Secara keseluruhan tercatat terdapat modal asing keluar bersih dari pasar keuangan RI sebesar Rp2,34 triliun di pasar SBN sepanjang 1-27 Januari 2022," kata Direktur Eksekutif Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Jumat (27/1/2022).
Erwin melanjutkan, pada saat yang sama terdapat modal bersih asing yang masuk senilai Rp5,72 triliun di pasar saham. Sementara, premi risiko investasi alias credit default swap (CDS) Indonesia lima tahun naik ke level 88,81 basis poin (bps) per 27 Januari 2022 dari 86,60 bps per 21 Januari 2022.
Selain itu, BI mencatat rupiah melemah tipis pada Jumat pagi ini dari level Rp14.385 per dolar AS menjadi Rp14.360 per dolar AS. Sementara, indeks dolar AS (DXY) menguat ke level 97,26.
"Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," pungkas Erwin.
"Secara keseluruhan tercatat terdapat modal asing keluar bersih dari pasar keuangan RI sebesar Rp2,34 triliun di pasar SBN sepanjang 1-27 Januari 2022," kata Direktur Eksekutif Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Jumat (27/1/2022).
Erwin melanjutkan, pada saat yang sama terdapat modal bersih asing yang masuk senilai Rp5,72 triliun di pasar saham. Sementara, premi risiko investasi alias credit default swap (CDS) Indonesia lima tahun naik ke level 88,81 basis poin (bps) per 27 Januari 2022 dari 86,60 bps per 21 Januari 2022.
Selain itu, BI mencatat rupiah melemah tipis pada Jumat pagi ini dari level Rp14.385 per dolar AS menjadi Rp14.360 per dolar AS. Sementara, indeks dolar AS (DXY) menguat ke level 97,26.
"Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," pungkas Erwin.
(uka)
tulis komentar anda