Hadapi Kompetisi Dunia, Jokowi: Kita Sedang Bekerja Keras Mengawal Transformasi Besar
Sabtu, 29 Januari 2022 - 14:25 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengatakan, bahwa pemerintah saat ini sedang bekerja keras mengawal beberapa transformasi besar. Diterangkan juga olehnya, pemerintah melakukan transformasi struktural, mempermudah investasi, melakukan hilirisasi, hingga melakukan transformasi ekonomi digital dan transformasi energi baru terbarukan.
"Pemerintah saat ini sedang bekerja keras mengawal beberapa transformasi besar. Kita sedang melakukan transformasi struktural agar Indonesia makin kompetitif, untuk menghadapi dunia yang hiper-kompetisi sekarang ini," kata Jokowi saat membuka rapat kerja Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Sabtu (29/1/2022).
Dia mengatakan pemerintah terus membuka lapangan kerja seluas-luasnya, serta mensejahterakan petani, nelayan, dan buruh industri. Pemerintah juga terus memfasilitasi agar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa naik kelas dengan digitalisasi, serta mendukung peningkatan produk dalam negeri.
"Untuk itu kita harus mempermudah investasi, yang besar, yang sedang, maupun yang kecil, dari dalam maupun luar negeri. Itulah tujuan kita menetapkan Undang-Undang Cipta Kerja, untuk menciptakan lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri," tuturnya.
Jokowi menambahkan, saat ini pemerintah juga melakukan hilirisasi antara lain di sektor pertambangan, minyak, dan gas. Menurutnya hilirisasi tersebut dilakukan untuk memberikan nilai tambah yang besar di Indonesia, untuk membuka lapangan kerja, dan sekaligus untuk menghemat devisa.
"Saya kira sudah tidak zamannya lagi yang sejak zaman VOC kita selalu mengirim, mengekspor bahan-bahan mentah yang nilai tambahnya dinikmati negara lain," tuturnya.
Di samping itu, transformasi ekonomi digital juga tidak luput dari perhatian pemerintah. Menurutnya Indonesia diperkirakan memiliki potensi ekonomi digital pada tahun 2025 sekitar USD124 miliar.
"Kita juga telah memiliki 2.229 startup, kita memiliki 1 decacorn dan 8 unicorn, dan sudah ada 8,4 juta UMKM kita yang dalam lima tahun ini sudah masuk platform digital untuk menjual produknya, dan dipastikan data ini akan terus bertambah," katanya.
Kemudian Mantan Walikota Surakarta ini juga mengungkapkan bahwa pemerintah juga terus berupaya mewujudkan transformasi energi menuju energi baru terbarukan (EBT). Menurutnya Indonesia memiliki potensi EBT sebesar 418 gigawatt. Baik itu berupa geothermal, angin, solar panel, biofuel, arus bawah laut, dan tenaga hidro.
“Dekarbonisasi sektor transportasi juga dimulai dengan pembangunan mass urban transport, pembangunan green industrial park terbesar di dunia di Kalimantan Utara juga sudah kita mulai,” pungkasnya.
"Pemerintah saat ini sedang bekerja keras mengawal beberapa transformasi besar. Kita sedang melakukan transformasi struktural agar Indonesia makin kompetitif, untuk menghadapi dunia yang hiper-kompetisi sekarang ini," kata Jokowi saat membuka rapat kerja Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Sabtu (29/1/2022).
Dia mengatakan pemerintah terus membuka lapangan kerja seluas-luasnya, serta mensejahterakan petani, nelayan, dan buruh industri. Pemerintah juga terus memfasilitasi agar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa naik kelas dengan digitalisasi, serta mendukung peningkatan produk dalam negeri.
"Untuk itu kita harus mempermudah investasi, yang besar, yang sedang, maupun yang kecil, dari dalam maupun luar negeri. Itulah tujuan kita menetapkan Undang-Undang Cipta Kerja, untuk menciptakan lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri," tuturnya.
Jokowi menambahkan, saat ini pemerintah juga melakukan hilirisasi antara lain di sektor pertambangan, minyak, dan gas. Menurutnya hilirisasi tersebut dilakukan untuk memberikan nilai tambah yang besar di Indonesia, untuk membuka lapangan kerja, dan sekaligus untuk menghemat devisa.
"Saya kira sudah tidak zamannya lagi yang sejak zaman VOC kita selalu mengirim, mengekspor bahan-bahan mentah yang nilai tambahnya dinikmati negara lain," tuturnya.
Baca Juga
Di samping itu, transformasi ekonomi digital juga tidak luput dari perhatian pemerintah. Menurutnya Indonesia diperkirakan memiliki potensi ekonomi digital pada tahun 2025 sekitar USD124 miliar.
"Kita juga telah memiliki 2.229 startup, kita memiliki 1 decacorn dan 8 unicorn, dan sudah ada 8,4 juta UMKM kita yang dalam lima tahun ini sudah masuk platform digital untuk menjual produknya, dan dipastikan data ini akan terus bertambah," katanya.
Kemudian Mantan Walikota Surakarta ini juga mengungkapkan bahwa pemerintah juga terus berupaya mewujudkan transformasi energi menuju energi baru terbarukan (EBT). Menurutnya Indonesia memiliki potensi EBT sebesar 418 gigawatt. Baik itu berupa geothermal, angin, solar panel, biofuel, arus bawah laut, dan tenaga hidro.
“Dekarbonisasi sektor transportasi juga dimulai dengan pembangunan mass urban transport, pembangunan green industrial park terbesar di dunia di Kalimantan Utara juga sudah kita mulai,” pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda