9 Negara Importir Terbesar Batu Bara Indonesia, China Borong 108 Juta Ton!
Senin, 31 Januari 2022 - 08:46 WIB
China menjadi importir batu bara terbesar Indonesia. Berdasar catatan BPS, Negeri Tirai Bambu mengimpor 108,4 juta ton batu bara yang nilainya mencapai USD9,1 miliar atau setara Rp131,4 triliun. Nilai tersebut proporsinya sekitar 3,95% dari total nilai ekspor batu bara Indonesia sepanjang tahun lalu.
2. India
Posisi kedua ditempati oleh India yang telah mengimpor batu bara dari Indonesia sebesar 70,7 juta ton pada 2021 dengan nilai mencapai USD4,07 miliar (Rp58,6 triliun).
3. Jepang
Jepang merupakan salah satu negara maju di belahan benua Asia. Negara dengan ibukota Tokyo ini telah mengimpor batu bara dari Indonesia sebesar 22,9 juta ton di tahun 2021 dengan nilai sekira USD2,5 miliar (Rp36,5 triliun).
4. Malaysia
Negeri jiran ini juga merupakan salah satu pengimpor batu bara Indonesia. Pada tahun 2021, Malaysia mengimpor sebanyak 25,4 juta ton batu bara RI senilai USD2,3 miliar (Rp33,9 triliun).
5. Filipina
Filipina menduduki posisi ke 5 sebagai negara importir terbesar batu bara dari Indonesia sepanjang tahun lalu. Total batu bara yang diimpor Filipina tahun 2021 sebanyak 30 juta ton dan nilainya USD2,34 miliar (Rp33,7 triliun).
2. India
Posisi kedua ditempati oleh India yang telah mengimpor batu bara dari Indonesia sebesar 70,7 juta ton pada 2021 dengan nilai mencapai USD4,07 miliar (Rp58,6 triliun).
3. Jepang
Jepang merupakan salah satu negara maju di belahan benua Asia. Negara dengan ibukota Tokyo ini telah mengimpor batu bara dari Indonesia sebesar 22,9 juta ton di tahun 2021 dengan nilai sekira USD2,5 miliar (Rp36,5 triliun).
4. Malaysia
Negeri jiran ini juga merupakan salah satu pengimpor batu bara Indonesia. Pada tahun 2021, Malaysia mengimpor sebanyak 25,4 juta ton batu bara RI senilai USD2,3 miliar (Rp33,9 triliun).
5. Filipina
Filipina menduduki posisi ke 5 sebagai negara importir terbesar batu bara dari Indonesia sepanjang tahun lalu. Total batu bara yang diimpor Filipina tahun 2021 sebanyak 30 juta ton dan nilainya USD2,34 miliar (Rp33,7 triliun).
Lihat Juga :
tulis komentar anda