Resmi Terbentuk, Holding BUMN Pertahanan Bidik Pendapatan Rp20,87 Triliun
Jum'at, 04 Februari 2022 - 13:07 WIB
JAKARTA - Setelah resmi terbentuk, Holding BUMN Industri Pertahanan atau Defend ID siap menggenjot skala bisnis di level regional dan internasional dengan target pendapatan nyaris Rp21 triliun di tahun ini.
Peresmian Defend ID dikukuhkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 tahun 2022 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT LEN Industri, yang diterbitkan pada 12 Januari 2022.
Adapun anggota Defend ID terdiri dari sejumlah perusahaan pelat merah, di antaranya PT LEN Industri (Persero) sebagai induk holding, PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT PAL Indonesia (Persero), PT Pindad (Persero) dan PT Dahana (Persero).
Manajemen menargetkan pendapatan terkonsolidasi bisa mencapai Rp20,87 triliun pada tahun ini. Berdasarkan prognosa, total aset Defend ID di akhir 2021 sebesar Rp36,04 triliun dan ditargetkan tumbuh menjadi Rp39,88 triliun di 2022.
Direktur Utama Len Industri Bobby Rasyidin menyatakan, pembentukan holding akan meningkatkan kemampuan finansial dan akses pendanaan bagi semua anggota Defend ID.
Dia mencatat, holding juga akan meningkatkan skala bisnis di level regional dan internasional, termasuk meningkatkan bargaining power dalam kerjasama dan alih-teknologi, serta mempercepat penguasaan teknologi melalui kolaborasi.
"Kolaborasi dalam membangun proyek bersama yang berteknologi khusus dan tinggi berbasis dual use of technology (pertahanan dan non pertahanan,)" paparnya, Jumat (4/2/2022).
Bagi Kementerian Pertahanan dan TNI, ungkap Bobby, pembentukan holding akan memberi keuntungan berupa kesesuaian produk alat pertahanan dan keamanan (alpalhankam) dengan kebutuhan militer.
Peresmian Defend ID dikukuhkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 tahun 2022 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT LEN Industri, yang diterbitkan pada 12 Januari 2022.
Adapun anggota Defend ID terdiri dari sejumlah perusahaan pelat merah, di antaranya PT LEN Industri (Persero) sebagai induk holding, PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT PAL Indonesia (Persero), PT Pindad (Persero) dan PT Dahana (Persero).
Manajemen menargetkan pendapatan terkonsolidasi bisa mencapai Rp20,87 triliun pada tahun ini. Berdasarkan prognosa, total aset Defend ID di akhir 2021 sebesar Rp36,04 triliun dan ditargetkan tumbuh menjadi Rp39,88 triliun di 2022.
Direktur Utama Len Industri Bobby Rasyidin menyatakan, pembentukan holding akan meningkatkan kemampuan finansial dan akses pendanaan bagi semua anggota Defend ID.
Dia mencatat, holding juga akan meningkatkan skala bisnis di level regional dan internasional, termasuk meningkatkan bargaining power dalam kerjasama dan alih-teknologi, serta mempercepat penguasaan teknologi melalui kolaborasi.
"Kolaborasi dalam membangun proyek bersama yang berteknologi khusus dan tinggi berbasis dual use of technology (pertahanan dan non pertahanan,)" paparnya, Jumat (4/2/2022).
Bagi Kementerian Pertahanan dan TNI, ungkap Bobby, pembentukan holding akan memberi keuntungan berupa kesesuaian produk alat pertahanan dan keamanan (alpalhankam) dengan kebutuhan militer.
Lihat Juga :
tulis komentar anda