Segudang Masalah Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terungkap, Salah Satunya Kekurangan Modal
Selasa, 08 Februari 2022 - 08:29 WIB
JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyampaikan sejumlah kendala utama yang dihadapi dalam melakukan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang belum rampung sampai saat ini.
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, ketiga kendala yang menjadi masalah perusahaan dalam proyek pembangunannya, antara lain pendanaan, pandemi Covid-19 yang belum usai, dan teknis konstruksi.
"BUMN sponsor sampai dengan April 2021 belum bisa memberikan setoran modal secara penuh," kata Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi dalam rapat RDP dengan Komisi V DPR, dikutip di Jakarta, Rabu (8/2/2022).
Baca Juga: Ibu Kota Pindah Bisa Bikin Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Lebih Lama Balik Modal
Sebab itu, akhirnya pemerintah memutuskan bahwa PT KAI yang akan mengambil alih pihak sponsor. Menurut dia, PT KAI sebagai leading sponsor menggantikan WIKA. Adapun penggunaan setoran modal dari PT KAl akan digunakan untuk pembayaran sewa BMN Rumija Tol, penggantian investasi PLN, investasi untuk clearance peralatan Telkomsel untuk implementasi GSM-R, pembayaran progres pekerjaan kepada kontraktor konsultan supervisi, asuransi, pajak dan material offshore penting," paparnya.
Tidak hanya itu, pandemi Covid juga menjadi masalah karena oekerja terpapar corona. Dampaknya, minimal 3-5 pekerja yang melakukan karantina mandiri. Terakhir, kendala yang masih menjadi catatan adalah masalah kondisi geologi dan clayshale di tunnel 2.
"Penyelesian eskavasi tunnel 2 yang awalnya akhir Agustus 2021 menjadi April 2022 dan memengaruhi tahapan pekerjaan berikutnya mencakup ErectionGirder, Preloading dan Track Laying Subsystem," kata dia.
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, ketiga kendala yang menjadi masalah perusahaan dalam proyek pembangunannya, antara lain pendanaan, pandemi Covid-19 yang belum usai, dan teknis konstruksi.
"BUMN sponsor sampai dengan April 2021 belum bisa memberikan setoran modal secara penuh," kata Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi dalam rapat RDP dengan Komisi V DPR, dikutip di Jakarta, Rabu (8/2/2022).
Baca Juga: Ibu Kota Pindah Bisa Bikin Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Lebih Lama Balik Modal
Sebab itu, akhirnya pemerintah memutuskan bahwa PT KAI yang akan mengambil alih pihak sponsor. Menurut dia, PT KAI sebagai leading sponsor menggantikan WIKA. Adapun penggunaan setoran modal dari PT KAl akan digunakan untuk pembayaran sewa BMN Rumija Tol, penggantian investasi PLN, investasi untuk clearance peralatan Telkomsel untuk implementasi GSM-R, pembayaran progres pekerjaan kepada kontraktor konsultan supervisi, asuransi, pajak dan material offshore penting," paparnya.
Tidak hanya itu, pandemi Covid juga menjadi masalah karena oekerja terpapar corona. Dampaknya, minimal 3-5 pekerja yang melakukan karantina mandiri. Terakhir, kendala yang masih menjadi catatan adalah masalah kondisi geologi dan clayshale di tunnel 2.
"Penyelesian eskavasi tunnel 2 yang awalnya akhir Agustus 2021 menjadi April 2022 dan memengaruhi tahapan pekerjaan berikutnya mencakup ErectionGirder, Preloading dan Track Laying Subsystem," kata dia.
(nng)
tulis komentar anda