Aplikasi Belanja Pasar Tradisional Kian Diminati

Sabtu, 12 Februari 2022 - 10:30 WIB
“Malas keluar juga, karena kalau sudah keluar agak repot saat pulang harus mandi beres-beres disteril semua barang yang dibawa. Saya tidak dapat keluar kalau anak tidak dibawa, tapi masih belum siap juga untuk belanja bawa anak,” ungkapnya.



Kondisi yang dialami Asep dan Fanny inilah yang kemudian melahirkan munculnya berbagai aplikasi baru untuk mempertemukan konsumen dan penjual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Menyusul Sayur Box, Happy Fresh dan aplikasi yang sudah eksis sebelumnya, kini muncul platform-platform baru layanan belanja online khusus pasar tradisional yang menyasar segmen emak-emak. Salah satunya adalah aplikasi Teman Pasar yang diluncurkan pada akhir 2020.

Co-founder dan CEO Teman Pasar Ahmad Alimuddin mengungkapkan, terus berupaya membantu konsumen dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Terutama mereka yang sering berbelanja ke pasar tradisional. Meski baru dirintis pada akhir 2020, aplikasi tersebut diakuinya menunjukkan perkembangan positif, meskipun tidak terlalu signifikasi dalam kurun satu tahun terakhir.

"Kita baru peluncuran di akhir 2020, jadi signifikansi pertumbuhan memang tidak begitu besar kayak beberapa kompetitor yang hadir sejak beberapa tahun sebelumnya," ujarnya Alim kepada Koran Sindo, Jumat (11/2).

Dia menambahkan, saat ini pertumbuhan bisnis Teman Pasar cukup signifikan dari tahun sebelumnya mencapai lebih dari 50% per bulan, baik dari sisi penjualan maupun dari sisi peningkatan mitra. Alimuddin berharap Teman Pasar bisa tumbuh di angka 100% dengan membuka di 10 kota di Jawa Barat dalam 1 tahun ini.

Aplikasi lainnya, Titipku, yang berbasis di Yogyakarta juga termasuk agresif menggarap pasar kalangan ibu-ibu rumah tangga yang memanfaatkan layanan digital dalam berbelanja. Selama masa pandemi, Titipku bahkan mengalami pertumbuhan bisnis hingga empat kali lipat.

"Pengaruh yang paling bisa dirasakan ketika PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) naik adalah terjadinya lonjakan transaksi," tutur Chief Marketing Officer Titipku Faradhita Delicia, kepada Koran SINDO, Jumat (11/2).

Faradhita menambahkan, startup yang didirikan pada 2017 itu terus melakukan ekspansi dengan menambah area belanja seperti pasar maupun supermarket yang terkoneksi dengan Titipku. Saat ini tercatat sekitar 100 unit dan lebih dari 6.500 pedagang atau penjual (merchants) yang terkoneksi. Pasar-pasar tradisional itu tersebar di Jabodetabek, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, hingga Bali.

Kehadiran berbagai aplikasi belanja di pasar tradisional ini disambut baik oleh pihak pengelola pasar. Gatra Vaganza, Manager Umum dan Humas PD Pasar Jaya mengungkapkan, PD Pasar Jaya mendukung digitalisasi tersebut dan bahkan kini tengah mengembangkan sistem pembelanjaan online yang dapat diakses oleh masyarakat.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More