Konflik Rusia-Ukraina Kerek Harga Komoditas, Simak Prediksi IHSG Pekan Depan
Minggu, 27 Februari 2022 - 09:25 WIB
Senada, Senior Fund Manager Pacific Capital Investment Parningotan Julio menilai IHSG seharusnya mendapatkan berkah dari naiknya harga komoditas.
Dia pun merekomendasikan investor untuk mengambil strategi buy on weakness saat harga sejumlah emiten tambang berada di posisi koreksi.
"Dari sisi keuntungan kalau kita lihat dari harga komoditas yang menguat tentunya akan menjadi sentimen positif bagi bursa, tapi kalau sentimen negatifnya oil-nya naik, (karena) kita importir minyak," kata Parningotan kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Jumat (25/2/2022).
Sebelumnya, agresi militer Rusia ke Ukraina membuat sejumlah komoditas naik. Dari mulai harga minyak, batu bara, nikel, alumunium, CPO, hingga harga pangan perlahan merangkak naik.
Ketidakjelasan kondisi global dan kekhawatiran inflasi juga mengancam pasar keuangan di mana saat dolar meningkat cukup signifikan dan membuat mata uang negara berkembang meriang.
Namun, sanksi sejumlah negara adidaya seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa ke Rusia beberapa hari terakhir cukup memberi nafas sejenak bagi pasar, di tengah usaha perundingan Kremlin terhadap Ukraina.
Dia pun merekomendasikan investor untuk mengambil strategi buy on weakness saat harga sejumlah emiten tambang berada di posisi koreksi.
"Dari sisi keuntungan kalau kita lihat dari harga komoditas yang menguat tentunya akan menjadi sentimen positif bagi bursa, tapi kalau sentimen negatifnya oil-nya naik, (karena) kita importir minyak," kata Parningotan kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Jumat (25/2/2022).
Sebelumnya, agresi militer Rusia ke Ukraina membuat sejumlah komoditas naik. Dari mulai harga minyak, batu bara, nikel, alumunium, CPO, hingga harga pangan perlahan merangkak naik.
Ketidakjelasan kondisi global dan kekhawatiran inflasi juga mengancam pasar keuangan di mana saat dolar meningkat cukup signifikan dan membuat mata uang negara berkembang meriang.
Namun, sanksi sejumlah negara adidaya seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa ke Rusia beberapa hari terakhir cukup memberi nafas sejenak bagi pasar, di tengah usaha perundingan Kremlin terhadap Ukraina.
(ind)
tulis komentar anda