MNC Bank Berbagi Tips Aman dari Intaian Kejahatan Siber

Senin, 15 Juni 2020 - 13:11 WIB
Penipu memulai serangan dengan mengirimkan surat elektronik (surel) dengan cara menyamar sebagai perwakilan resmi Bank dan meminta korban untuk mengunjungi situs palsu milik penipu dan meminta korban untuk memasukkan informasi pribadi seperti user ID, PIN, Password, Passcode, nomor rekening bank/ nomor kartu kredit secara tidak sah. Informasi pribadi dapat digunakan untuk mengakses akun internet banking dan berbuat kejahatan.

Untuk menghindari hal tersebut, nasabah agar mengabaikan surel dari pihak yang tidak dikenal serta jangan pernah memberikan informasi pribadi penting dalam keadaan apapun juga. MNC Bank sebagaimana institusi perbankan lainnya, tidak pernah meminta data pribadi seperti PIN maupun kode OTP kepada nasabah.

3. Surel spam/spoofing

Penipu menampilkan alamat surel/ nama/ nomor telepon palsu yang serupa ataupun mirip dengan aslinya untuk menyembunyikan identitas dan membuat kesan bahwa komunikasi tersebut resmi. Melalui interaksi surel tersebut penipu dapat mengelabui korban untuk memberikan data-data rahasia ataupun bahkan transfer uang.

Agar tidak tertipu, pengguna dapat melihat apakah alamat surel menggunakan surel resmi yang benar. Pengirim surel dari MNC Bank pasti menggunakan alamat surel berakhiran @mncbank.co.id seperti customer_care@mncbank.co.id. Sehingga bila nasabah menerima surel dari customer.care@mncbank.com atau “Customer Care MNC Bank customer_care@yourmail123.com dapat dipastikan palsu.

4. Keylogger

Penipu menggunakan perangkat lunak yang dapat mengirimkan data tombol keyboard yang digunakan tanpa diketahui oleh pengguna. Sehingga tentu saja penipu dapat menerima informasi seperti kata sandi yang penting untuk keamanan transaksi.

Untuk mencegah hal tersebut, hindarilah menggunakan internet banking pada komputer atau laptop umum seperti di warnet. Nasabah juga lebih aman menggunakan penambatan (tethering) dari telepon selular pribadi dibandingkan menggunakan jaringan nirkabel (wifi) gratis umum bila bertransaksi di area publik.

“Faktor manusia adalah salah satu kelemahan keamanan data digital, namun juga sekaligus lini pertahanan terkuatnya. Dengan waspada dan memahami bagaimana agar terhindar dari kejahatan siber, kita dapat meraih manfaat maksimal dari berbagai transaksi digital termasuk perbankan,” pungkas Mahdan.
(akr)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More