Aset Diburu AS, Miliarder Rusia Berbondong-bondong Ngumpetin Kapal Pesiar Mewah
Selasa, 01 Maret 2022 - 22:48 WIB
LONDON - Kapal pesiar mewah atau Superyachts milik miliarder Rusia yang memiliki hubungan dengan Presiden Vladimir Putin terus bergerak ketika Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mempersiapkan sanksi lebih lanjut terhadap properti, serta aset mereka setelah invasi Ukraina .
Data yang ditinjau oleh CNBC dari Marine Traffic menunjukkan bahwa setidaknya, ada empat kapal pesiar besar yang dimiliki oleh para pemimpin bisnis Rusia telah bergerak menuju Montenegro dan Maladewa. Hal ini setelah beragam sanksi diumumkan dalam beberapa hari terakhir oleh para pemimpin dari seluruh dunia, dimana jajaran orang super kaya Rusia ikut jadi target.
Dimana Departemen Keuangan AS juga menargetkan bank sentral Rusia. Maladewa sendiri diketahui tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan AS, menurut Nomad Capitalist.
Properti miliarder Rusia selanjutnya menjadi target, setelah pemerintahan Biden baru-baru ini mengumumkan pembentukan gugus tugas yang akan membidik aset mereka yang menguntungkan, termasuk kapal pesiar dan rumah mewah.
Sementara Prancis sedang menyusun daftar properti yang dimiliki oleh oligarki Rusia, termasuk mobil dan kapal pesiar, yang dapat disita di bawah sanksi oleh Uni Eropa.
"Minggu mendatang, kami akan meluncurkan gugus tugas Transatlantik multilateral untuk mengidentifikasi, memburu, dan membekukan aset perusahaan dan oligarki Rusia yang terkena sanksi -kapal pesiar mereka, rumah mewah mereka, dan keuntungan haram lainnya yang dapat kami temukan dan bekukan di bawah hukum," bunyi tweet Gedung Putih belum lama ini.
Maka guna mengamankan aset mereka, beberapa orang terkaya Rusia memindahkan kapal pesiar mewah mereka ke lokasi lain dengan harapan mereka dapat menghindari penyitaan aset.
Data yang ditinjau oleh CNBC dari Marine Traffic menunjukkan bahwa setidaknya, ada empat kapal pesiar besar yang dimiliki oleh para pemimpin bisnis Rusia telah bergerak menuju Montenegro dan Maladewa. Hal ini setelah beragam sanksi diumumkan dalam beberapa hari terakhir oleh para pemimpin dari seluruh dunia, dimana jajaran orang super kaya Rusia ikut jadi target.
Dimana Departemen Keuangan AS juga menargetkan bank sentral Rusia. Maladewa sendiri diketahui tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan AS, menurut Nomad Capitalist.
Properti miliarder Rusia selanjutnya menjadi target, setelah pemerintahan Biden baru-baru ini mengumumkan pembentukan gugus tugas yang akan membidik aset mereka yang menguntungkan, termasuk kapal pesiar dan rumah mewah.
Sementara Prancis sedang menyusun daftar properti yang dimiliki oleh oligarki Rusia, termasuk mobil dan kapal pesiar, yang dapat disita di bawah sanksi oleh Uni Eropa.
"Minggu mendatang, kami akan meluncurkan gugus tugas Transatlantik multilateral untuk mengidentifikasi, memburu, dan membekukan aset perusahaan dan oligarki Rusia yang terkena sanksi -kapal pesiar mereka, rumah mewah mereka, dan keuntungan haram lainnya yang dapat kami temukan dan bekukan di bawah hukum," bunyi tweet Gedung Putih belum lama ini.
Maka guna mengamankan aset mereka, beberapa orang terkaya Rusia memindahkan kapal pesiar mewah mereka ke lokasi lain dengan harapan mereka dapat menghindari penyitaan aset.
Lihat Juga :
tulis komentar anda