Siap-siap! Harga Pangan Meroket Berjamaah Jelang Puasa
Sabtu, 05 Maret 2022 - 20:00 WIB
"Pun juga dengan telur, sempat naik, turun, terus naik lagi. Seperti itu. Nah ini di level domestik. Kemudianjuga di tingkat global, di mana kedelai Amerika naik harganya, karena pasokan impor, dan pengiriman barang-barang untuk faktor produksi, seperti penghambat gulma, pupuk, dan sebagainya itu terhambat, karena ada supply-chain yang terganggu karena Covid-19," tuturnya.
Sebagai tekanan yang ketiga, Rusli memandang Indonesia perlu bersiap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi akibat dampak perang antara Rusia dan Ukraina yang menyeret kekuatan global.
Menurut Rusli, krisis di Eropa Timur akan melambungkan harga komoditas dan bahan pokok yang mengancam inflasi apabila kenaikan harga meluas ke segala aspek. "Yang ketiga itu sekarang ada perang Ukraina sama Rusia. Itu pasti akan menaikkan harga," tegasnya.
Dirinya menyoroti satu komoditas yang juga perlu menjadi perhatian pemerintah, yakni gandum. Ketersediaan gandum di tingkat domestik perlu dijaga dengan baik untuk tetap menjaga kestabilan harganya di akar rumput. "Impor gandum kita dari Ukraina tahun 2020 kemarin itu hampir 24 persen, meskipun tahun-tahun sebelumnya kita juga dapat dari Australia dan negara-negara lain," ujar Rusli.
Rusli meyakini pemerintah bisa mengantisipasi tiga tekanan tersebut, dengan berkolaborasi dengan semua pihak. "Ini pasti menjadi catatan bagi kita semua. Memang ini berat, tapi saya kira kita sedang menjawab bagaimana mengatasi tiga tekanan ini di lebaran kali ini," pungkasnya.
Sebagai tekanan yang ketiga, Rusli memandang Indonesia perlu bersiap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi akibat dampak perang antara Rusia dan Ukraina yang menyeret kekuatan global.
Menurut Rusli, krisis di Eropa Timur akan melambungkan harga komoditas dan bahan pokok yang mengancam inflasi apabila kenaikan harga meluas ke segala aspek. "Yang ketiga itu sekarang ada perang Ukraina sama Rusia. Itu pasti akan menaikkan harga," tegasnya.
Dirinya menyoroti satu komoditas yang juga perlu menjadi perhatian pemerintah, yakni gandum. Ketersediaan gandum di tingkat domestik perlu dijaga dengan baik untuk tetap menjaga kestabilan harganya di akar rumput. "Impor gandum kita dari Ukraina tahun 2020 kemarin itu hampir 24 persen, meskipun tahun-tahun sebelumnya kita juga dapat dari Australia dan negara-negara lain," ujar Rusli.
Rusli meyakini pemerintah bisa mengantisipasi tiga tekanan tersebut, dengan berkolaborasi dengan semua pihak. "Ini pasti menjadi catatan bagi kita semua. Memang ini berat, tapi saya kira kita sedang menjawab bagaimana mengatasi tiga tekanan ini di lebaran kali ini," pungkasnya.
(nng)
tulis komentar anda