Harga Batu Bara Global Melesat, Ini Untungnya bagi Indonesia
Senin, 07 Maret 2022 - 14:59 WIB
JAKARTA - Harga batu bara global terus melonjak pada perdagangan, Senin siang (7/3/2022).
Berdasarkan data ICE Newcastle harga batu bara kontrak Maret 2022 melesat 13,18% di USD418,75 per ton, dan sempat menyentuh level USD435 per ton. Dalam lima hari perdagangan , kontrak batu bara Maret 2022 telah melonjak 66,50%.
Batu bara kontrak April 2022 menanjak 13,56% di USD407,05 per ton, dan sempat menyentuh area USD410 per ton. Sementara batu bara kontrak Mei 2022 terbang 14,36% di USD395,05 per ton, dan sempat bergerak ke harga USD403, per ton.
Kenaikan harga komoditas energi baik minyak bumi, gas alam, dan batu bara menjadi berkah bagi negara-negara di Asia Tenggara. "Kami memperkirakan Malaysia dan Indonesia akan terus menikmati surplus perdagangan, yang akan meningkatkan pendapatan pemerintah dan mendorong belanja konsumen," kata Analis Abrdn, Jerry Goh, kepada Reuters, Senin (7/3/2022).
Indonesia adalah pengekspor minyak kelapa sawit, batu bara termal, dan produsen utama nikel, tembaga, dan timah olahan terbesar di dunia, sedangkan Malaysia adalah produsen dan pengekspor kelapa sawit terbesar kedua di dunia.
"Ketika aktivitas ekonomi terus berlanjut di kedua pasar ini, ini bakal mendukung pemulihan pendapatan domestik," tambah Goh.
Reuters melaporkan, arus investasi asing ke saham-saham di pasar modal Indonesia, naik menjadi USD1,2 miliar pada Februari 2022. Peluang investasi ke ASEAN semakin terbuka mengingat sejumlah negara-negara tengah menggenjot pengembangan teknologi dengan memanfaatkan rantai komoditas tersebut, seperti kendaraan listrik hingga energy storage.
Berdasarkan data ICE Newcastle harga batu bara kontrak Maret 2022 melesat 13,18% di USD418,75 per ton, dan sempat menyentuh level USD435 per ton. Dalam lima hari perdagangan , kontrak batu bara Maret 2022 telah melonjak 66,50%.
Batu bara kontrak April 2022 menanjak 13,56% di USD407,05 per ton, dan sempat menyentuh area USD410 per ton. Sementara batu bara kontrak Mei 2022 terbang 14,36% di USD395,05 per ton, dan sempat bergerak ke harga USD403, per ton.
Kenaikan harga komoditas energi baik minyak bumi, gas alam, dan batu bara menjadi berkah bagi negara-negara di Asia Tenggara. "Kami memperkirakan Malaysia dan Indonesia akan terus menikmati surplus perdagangan, yang akan meningkatkan pendapatan pemerintah dan mendorong belanja konsumen," kata Analis Abrdn, Jerry Goh, kepada Reuters, Senin (7/3/2022).
Indonesia adalah pengekspor minyak kelapa sawit, batu bara termal, dan produsen utama nikel, tembaga, dan timah olahan terbesar di dunia, sedangkan Malaysia adalah produsen dan pengekspor kelapa sawit terbesar kedua di dunia.
"Ketika aktivitas ekonomi terus berlanjut di kedua pasar ini, ini bakal mendukung pemulihan pendapatan domestik," tambah Goh.
Reuters melaporkan, arus investasi asing ke saham-saham di pasar modal Indonesia, naik menjadi USD1,2 miliar pada Februari 2022. Peluang investasi ke ASEAN semakin terbuka mengingat sejumlah negara-negara tengah menggenjot pengembangan teknologi dengan memanfaatkan rantai komoditas tersebut, seperti kendaraan listrik hingga energy storage.
(nng)
tulis komentar anda