Milenial di Sulsel Manfaatkan Listrik PLN untuk Industri Peternakan 4.0
Jum'at, 11 Maret 2022 - 12:53 WIB
MAKASSAR - PT PLN (Persero) terus berinovasi dalam bidang Electrifying Agriculture, salah satunya diwujudkan dengan mendukung kebutuhan listrik peternak ayam di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Bermula dari kunjungan ke beberapa calon pelanggan, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi (UIW Sulselrabar), Awaluddin Hafid menyampaikan, bahwa PLN melihat peluang dan sangat mendukung kebutuhan listrik para peternak ayam.
Baca Juga: PLN
"Di samping itu untuk mengolah pakan ayam, beberapa peternak yang tadinya menggunakan diesel pun beralih menggunakan listrik karena lebih hemat dan efisien," tambahnya.
Saat ini, sudah ada 4 pelanggan industri peternakan ayam modern yang telah menggunakan listrik PLN dengan total daya 205 kVA di Kecamatan Manuju dan Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa. Ke depannya, terdapat 3 potensi pelanggan dengan total daya sekitar 159 kVA yang akan dilayani oleh PLN di Kabupaten Gowa.
"Untuk menciptakan iklim industri peternakan modern, PLN berkomitmen memberikan dukungan pasokan listrik kepada para pelaku usaha peternakan sebagai mitra bisnis," tutup Awaluddin.
yang menghadirkan telah listrik untuk mesin pengolahan pakan ayamnya.
"Kami melakukan elektrifikasi pada mesin-mesin pengolahan pakan ayam untuk penggilingan jagung, sehingga kami tidak perlu lagi mengeluarkan biaya bahan bakar diesel dan pemeliharaan mesin," tutur Heri.
Baca juga:PLN Kampanye Gaya Hidup Serba Elektrik di Mubes IKA Unhas
Menurut dia, setelah menggunakan listrik, biaya pengolahan pakan ayam miliknya hemat sampai dengan 4 kali lipat. Untuk mengolah pakan ayam menggunakan genset, Heri mengeluarkan biaya sampai dengan Rp10 jutaan per bulan atau setara 1.200 liter solar per bulannya.
Sedangkan setelah menggunakan listrik, ia hanya perlu mengeluarkan biaya listrik rata-rata Rp2 jutaan per bulan. Heri menuturkan kedepan peternakan ayam miliknya akan menerapkan metode close farm yang tentunya membutuhkan tambahan pasokan listrik.
Bermula dari kunjungan ke beberapa calon pelanggan, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi (UIW Sulselrabar), Awaluddin Hafid menyampaikan, bahwa PLN melihat peluang dan sangat mendukung kebutuhan listrik para peternak ayam.
Baca Juga: PLN
"Di samping itu untuk mengolah pakan ayam, beberapa peternak yang tadinya menggunakan diesel pun beralih menggunakan listrik karena lebih hemat dan efisien," tambahnya.
Saat ini, sudah ada 4 pelanggan industri peternakan ayam modern yang telah menggunakan listrik PLN dengan total daya 205 kVA di Kecamatan Manuju dan Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa. Ke depannya, terdapat 3 potensi pelanggan dengan total daya sekitar 159 kVA yang akan dilayani oleh PLN di Kabupaten Gowa.
"Untuk menciptakan iklim industri peternakan modern, PLN berkomitmen memberikan dukungan pasokan listrik kepada para pelaku usaha peternakan sebagai mitra bisnis," tutup Awaluddin.
yang menghadirkan telah listrik untuk mesin pengolahan pakan ayamnya.
"Kami melakukan elektrifikasi pada mesin-mesin pengolahan pakan ayam untuk penggilingan jagung, sehingga kami tidak perlu lagi mengeluarkan biaya bahan bakar diesel dan pemeliharaan mesin," tutur Heri.
Baca juga:PLN Kampanye Gaya Hidup Serba Elektrik di Mubes IKA Unhas
Menurut dia, setelah menggunakan listrik, biaya pengolahan pakan ayam miliknya hemat sampai dengan 4 kali lipat. Untuk mengolah pakan ayam menggunakan genset, Heri mengeluarkan biaya sampai dengan Rp10 jutaan per bulan atau setara 1.200 liter solar per bulannya.
Sedangkan setelah menggunakan listrik, ia hanya perlu mengeluarkan biaya listrik rata-rata Rp2 jutaan per bulan. Heri menuturkan kedepan peternakan ayam miliknya akan menerapkan metode close farm yang tentunya membutuhkan tambahan pasokan listrik.
(luq)
tulis komentar anda