Libatkan Petani Milenial, Kementan Optimistis Kembalikan Kejayaan Kedelai

Sabtu, 12 Maret 2022 - 20:49 WIB
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi saat menyampaikan sambutan.
JAKARTA - Keseriusan pemerintah dalam mengembalikan kejayaan kedelai saat ini memang menghadapi tantangan besar. Untuk itu Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong berbagai pihak untuk meningkatkan produksi kedelai sehingga mengurangi ketergantungan pada kedelai impor, termasuk di antaranya dengan melibatkan petani milenial .

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo telah berupaya dengan mencanangkan program pengembangan lahan untuk kedelai. “Di 2022 Kementan melakukan upaya menjamin ketersediaan kedelai utamanya untuk mencukupi kebutuhan konsumsi rumah tangga melalui fasilitasi pengembangan 52.000 hektare (ha) kedelai yang tersebar di 16 daerah,” kata Mentan Syahrul dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (12/3/2022).

Dalam sambutannya pada acara Milienial Agricultural Forum (MAF) yang mengangkat tema Mengembalikan Kejayaan Kedelai (Prospek Budidaya dan Olahannya), Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyebutkan beberapa alasan mengapa kedelai merupakan komoditas strategis di Indonesia.



(Baca juga:Meluruskan Mitos Kedelai)

Pertama kedelai merupakan komoditas tanaman pangan terpenting ketiga setelah padi dan jagung. Kedua, merupakan bahan pangan penting dalam menunjang ketahanan pangan. “Ketiga, komoditi pertanian penting dalam perekonomian, keempat merupakan bahan dasar industri pangan dan industri pakan, dan kelima kedelai merupakan sumber protein nabati,” paparnya.

Lebih lanjut Dedi menyampaikan, kedelai adalah salah satu sumber pangan selain padi dan jagung yang digemari hampir semua lapisan usia. Komoditas pangan penghasil protein nabati ini setiap tahun kebutuhannya terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan kebutuhan bahan baku industri olahan seperti tahu, tempe, kecap, dan susu.

(Baca juga:Kebijakan Swasembada Kedelai)

“Indonesia mempunyai potensi sumber daya alam, tenaga kerja milenial, inovasi dan teknologi yang tidak kalah dengan negara lain. Potensi ini jika kita gunakan dengan baik saya yakin mimpi kita mengembalikan swasembada kedelai akan tercapai,” kata Dedi.

Upaya pemerintah dalam mengembalikan kejayaan kedelai ini bisa dilakukan oleh para petani milenial. Karena petani milenial dianggap memiliki kompetensi teknis dan manajerial, inovatif, responsif serta adaptif terhadap persaingan global.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More