Ekonomi AS Diperkirakan Mulai Pulih di Paruh Kedua 2020

Selasa, 16 Juni 2020 - 12:25 WIB
Perekonomian Amerika serikat (AS) diperkirakan mulai kembali rebound pada paruh kedua tahun ini. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Perekonomian Amerika Serikat (AS) akan mengalami kontraksi signifikan yang bersejarah pada kuartal kedua sebelum mulai pulih. Sedankan pengangguran diperkirakan tetap meningkat pada akhir tahun 2020.

Hal itu diungkapkan Presiden Federal Reserve Dallas Robert Kaplan awal pekan ini. Kaplan mengatakan, ia memproyeksikan bahwa produk domestik bruto (PDB) AS akan turun dengan tingkat tahunan 35% hingga 40% pada kuartal kedua dan akan mulai pulih pada paruh kedua tahun ini.

Dia mengatakan, ekonomi dapat pulih lebih cepat jika konsumen dan bisnis mengambil tindakan pencegahan untuk membatasi penyebaran virus corona baru.

(Baca Juga: Ekspektasi Pasar ke Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II Minus 3-4%)



"Jika orang memakai masker secara luas, jika kita memiliki pengujian ekstensif dan pelacakan kontak, jika bisnis dan kita sebagai individu mengikuti prosedur yang baik, kita akan tumbuh lebih cepat," kata Kaplan seperti dikutip Reuters, Selasa (16/6/2020).

Dia mengatakan, tingkat pengangguran AS mungkin telah memuncak dan akan menurun selama musim panas, tetapi bisa tetap tinggi di dekat 8% pada akhir tahun. Kaplan mengatakan, dia memperkirakan inflasi akan tetap tidak berubah selama beberapa tahun ke depan meskipun beberapa harga makanan naik.

(Baca Juga: Mahathir: Jadi Bencana jika Trump Menang Pilpres AS Lagi)

Kaplan mengatakan, pejabat Federal Reserve AS perlu terus membahas kemungkinan menggunakan kontrol kurva hasil, di mana bank sentral akan menargetkan suku bunga pada jatuh tempo tertentu. Para pemain pasar obligasi semakin yakin salah satu langkah Fed berikutnya adalah membatasi hasil pada titik tertentu pada kurva.

"Saya memiliki kekhawatiran tertentu tentang hal itu, tetapi saya tidak akan mengesampingkannya," kata Kaplan, Dia menambahkan bahwa ia ingin memastikan The Fed tidak menciptakan "lebih banyak distorsi" di pasar keuangan.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More