Pasar Automotif Baru Pulih Tahun Depan
Rabu, 17 Juni 2020 - 06:27 WIB
Saat ini, utilisasi pabrik TMMIN hanya 50% saja dan beroperasi hanya satu shift. Bob memperkirakan, hingga akhir tahun nanti, recovery rate pasar domestik hanya akan mencapai 30% saja dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu. "Kami perkirakan tahun depan baru bisa pulih. Itupun tergantung bagaimana penanganan pandemi ini. Tentunya semua pihak membutuhkan kebijakan yang tegas dari pemerintah kita," urainya.
Tak hanya pabrik Toyota yang mengalami penurunan aktivitas produksi. Hal yang sama juga terjadi di pabrik PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Marketing Director ADM Amelia Tjandra mengungkapkan, Daihatsu juga mengalami penurunan volume penjualan. Pada periode Januari-Mei 2020, penjualan Daihastu merosot hingga 39% dibandingkan tahun lalu. "Daya beli masyarakat yang terus menurun dan penerapan PSBB di banyak tempat, menjadi alasan utama," ungkapnya.
Bahkan, Daihatsu menghentikan total kegiatan produksinya pada Mei 2020. "Kami mengikuti arahan pemerintah," kata Amelia. Memasuki paruh kedua Juni 2020, sudah banyak wilayah di Indonesia yang melakukan relaksasi PSBB, sehingga roda perekonomian kembali berputar. "Kami berharap pasar mobil Indonesia akan ikut membaik,” ujarnya.
Senada dengan Amelia, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra berharap kondisi perekonomian nasional kembali membaik. Kuncinya, lanjut dia, yakni penanganan pandemic Covid-19 secara tepat. Sehingga masyarakat tidak takut untuk keluar rumah dan melakukan aktivitas ekonomi. "Harapan kami segera membaik, namun kami tidak bisa memprediksi kapan waktu pasar kembali normal. Yang pasti recovery itu akan terjadi secara bertahap," paparnya. (Lihat videonya: Gelapkan 45 Mobil Rental, Janda Muda di Pangkal Pinang Ditangkap )
Donny menakui, penurunan penjualan tak hanya terjadi untuk kendaraan penumpang tetapi juga kendaraan komersial. Hal ini lantaran terbatasnya aktivitas perekonomian di seluruh wilayah Indonesia karena ada kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat di hampir seluruh wilayah Indonesia. "Pasar mobil penumpang maupun komersial sama-sama turun," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi memproyeksikan penjualan di pasar domestik hanya mencapai sekitar 600 ribu-an unit hingga akhir 2020. Artinya, penjualan mobil penumpang dan komersial anjlok sekitar 50% dibandingkan pencapaian whole sale tahun lalu yang menembus 1,24 juta unit. Yohannes mengakui dengan kondisi saat ini untuk mencapai 600 ribu unit pun cukup berat. "Ini pukulan yang luar biasa. Ini penjualan terendah selama 15 tahun terakhir," kata Yohannes. Dia berharap pandemi dapat segera ditangani secara tepat dan tuntas sehingga perekonomian kembali bangkit dan daya beli masyarakat meningkat. (Anton C)
Tak hanya pabrik Toyota yang mengalami penurunan aktivitas produksi. Hal yang sama juga terjadi di pabrik PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Marketing Director ADM Amelia Tjandra mengungkapkan, Daihatsu juga mengalami penurunan volume penjualan. Pada periode Januari-Mei 2020, penjualan Daihastu merosot hingga 39% dibandingkan tahun lalu. "Daya beli masyarakat yang terus menurun dan penerapan PSBB di banyak tempat, menjadi alasan utama," ungkapnya.
Bahkan, Daihatsu menghentikan total kegiatan produksinya pada Mei 2020. "Kami mengikuti arahan pemerintah," kata Amelia. Memasuki paruh kedua Juni 2020, sudah banyak wilayah di Indonesia yang melakukan relaksasi PSBB, sehingga roda perekonomian kembali berputar. "Kami berharap pasar mobil Indonesia akan ikut membaik,” ujarnya.
Senada dengan Amelia, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra berharap kondisi perekonomian nasional kembali membaik. Kuncinya, lanjut dia, yakni penanganan pandemic Covid-19 secara tepat. Sehingga masyarakat tidak takut untuk keluar rumah dan melakukan aktivitas ekonomi. "Harapan kami segera membaik, namun kami tidak bisa memprediksi kapan waktu pasar kembali normal. Yang pasti recovery itu akan terjadi secara bertahap," paparnya. (Lihat videonya: Gelapkan 45 Mobil Rental, Janda Muda di Pangkal Pinang Ditangkap )
Donny menakui, penurunan penjualan tak hanya terjadi untuk kendaraan penumpang tetapi juga kendaraan komersial. Hal ini lantaran terbatasnya aktivitas perekonomian di seluruh wilayah Indonesia karena ada kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat di hampir seluruh wilayah Indonesia. "Pasar mobil penumpang maupun komersial sama-sama turun," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi memproyeksikan penjualan di pasar domestik hanya mencapai sekitar 600 ribu-an unit hingga akhir 2020. Artinya, penjualan mobil penumpang dan komersial anjlok sekitar 50% dibandingkan pencapaian whole sale tahun lalu yang menembus 1,24 juta unit. Yohannes mengakui dengan kondisi saat ini untuk mencapai 600 ribu unit pun cukup berat. "Ini pukulan yang luar biasa. Ini penjualan terendah selama 15 tahun terakhir," kata Yohannes. Dia berharap pandemi dapat segera ditangani secara tepat dan tuntas sehingga perekonomian kembali bangkit dan daya beli masyarakat meningkat. (Anton C)
(ysw)
tulis komentar anda