Pesawat China Eastern Airlines Jatuh, Boeing Jadi Sorotan
Rabu, 23 Maret 2022 - 08:06 WIB
Dia menambahkan, bahwa perusahaan akan melakukan "semua yang kami bisa untuk mendukung pelanggan kami dan penyelidikan kecelakaan selama masa sulit ini, dipandu oleh komitmen kami terhadap keselamatan, transparansi, dan integritas di setiap langkahnya".
Ada 4.208 pesawat penumpang Boeing 737-800 yang beroperasi, menurut perusahaan analisis penerbangan Cirium, dengan lebih dari seperempatnya berbasis di China. Boeing 737-800, yang pertama kali diproduksi pada akhir 1990-an, memiliki catatan keselamatan yang kuat.
Pesawat yang jatuh pada awal pekan kemarin, terpantau berusia kurang dari tujuh tahun. Penyelidik masih menentukan, alasan kecelakaan di daerah berhutan perbukitan Guangxi dan akan mencari perekam penerbangan "kotak hitam" pesawat untuk mendapatkan informasi.
Boeing telah berusaha untuk pulih dari dua kecelakaan fatal yang melibatkan pesawat 737 MAX-nya yang merenggut nyawa 346 penumpang dan awak maskapai. Sementara itu seorang analis di bank investasi Cowen, Cai von Rumohr mengatakan, kecelakaan itu akan mempengaruhi kepercayaan konsumen.
"Mengingat masalah Boeing dengan 737 MAX, ada beberapa kemungkinan bahwa konsumen mungkin tidak ingin terbang dengan 737 sampai penyebab kecelakaan China Eastern ditemukan. Untuk membuktikan tidak ada masalah dalam desain atau manufaktur," ungkapnya
"Oleh karena itu, mengisolasi penyebab kecelakaan akan sangat penting," tuturnya.
Harga saham Boeing turun 3,5% di New York pada hari Senin. Sedangkan pada bursa Shanghai, harga saham perusahaan turun lebih dari 6% di hari Selasa.
China Eastern Airlines telah menyiapkan hotline untuk orang-orang yang mencari informasi tentang penumpang yang berada di dalamnya. "Belasungkawa yang mendalam untuk para penumpang dan anggota awak yang meninggal dunia," bunyi pernyataan resmi maskapai.
Ada 4.208 pesawat penumpang Boeing 737-800 yang beroperasi, menurut perusahaan analisis penerbangan Cirium, dengan lebih dari seperempatnya berbasis di China. Boeing 737-800, yang pertama kali diproduksi pada akhir 1990-an, memiliki catatan keselamatan yang kuat.
Pesawat yang jatuh pada awal pekan kemarin, terpantau berusia kurang dari tujuh tahun. Penyelidik masih menentukan, alasan kecelakaan di daerah berhutan perbukitan Guangxi dan akan mencari perekam penerbangan "kotak hitam" pesawat untuk mendapatkan informasi.
Boeing telah berusaha untuk pulih dari dua kecelakaan fatal yang melibatkan pesawat 737 MAX-nya yang merenggut nyawa 346 penumpang dan awak maskapai. Sementara itu seorang analis di bank investasi Cowen, Cai von Rumohr mengatakan, kecelakaan itu akan mempengaruhi kepercayaan konsumen.
"Mengingat masalah Boeing dengan 737 MAX, ada beberapa kemungkinan bahwa konsumen mungkin tidak ingin terbang dengan 737 sampai penyebab kecelakaan China Eastern ditemukan. Untuk membuktikan tidak ada masalah dalam desain atau manufaktur," ungkapnya
"Oleh karena itu, mengisolasi penyebab kecelakaan akan sangat penting," tuturnya.
Harga saham Boeing turun 3,5% di New York pada hari Senin. Sedangkan pada bursa Shanghai, harga saham perusahaan turun lebih dari 6% di hari Selasa.
China Eastern Airlines telah menyiapkan hotline untuk orang-orang yang mencari informasi tentang penumpang yang berada di dalamnya. "Belasungkawa yang mendalam untuk para penumpang dan anggota awak yang meninggal dunia," bunyi pernyataan resmi maskapai.
(akr)
tulis komentar anda