Sukses Bisnis di Era Digital, Ini Kuncinya
Senin, 28 Maret 2022 - 22:35 WIB
JAKARTA - Menjadi seorang pebisnis di era digital saat ini banyak digeluti oleh sebagian masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan. Banyak bisnis berjamuran namun tak sedikit juga bisnis yang berguguran.
Praktisi Enomi Kreatif, Adhitya Maulana menerangkan untuk menjadi seorang pebisnis harus memiliki jiwa kreatif jika itu tidak dimiliki lantas jangan heran bisnis yang dijalani tidak bertahan lama. Maka ada istilah creativepreneur di mana pada jobdesknya memberikan aspek kreatifitas untuk membangun dan mengembangkan bisnis yang dijalankan.
Mulai dari menentukan ide, konsep, pemasaran, penjualan, hingga saat produk terjual dan membangun hubungan ke customer, cara pendekatan komunikasinya pun harus kreatif.
"Jadi nggak harus selalu menciptakan suatu lahan baru. Bisnis yang orang jalani bisa jadi sebuah hal yang baru kalau pendekatannya kreatif. Intinya tuh kaya ada wow momennya," jelasnya dalam Podcast Aksi Nyata, Creativepreneurship: Usaha Tanpa Modal? Bisa Kalau Kreatif!, Senin (28/3/2022).
Selain kreatif, pria yang tengah merintis perusahaan di bidang pendidikan luar negeri itu menjelaskan, di era digital saat ini, mau tidak mau para pebisnis harus tanggap teknologi. Karena jika tidak demikian, akan sulit bersaing dengan bisnis-bisnis yang go digital.
Oleh sebab itu, para pebisnis yang belum tanggap teknologi dalam hal ini old generation, harus berkolaborasi dengan kaum milenial yang tentu sudah tanggap teknologi.
"Adaptif itu sudah pasti. Karena banyak yang mungkin secara generasi belum terlalu tanggap digital. Sedangkan sekarang ini digitalisasi itu sesuatu yang harus dimanfaatkan secara maksimal. Caranya gimana? Ya old generation yang baru buat usaha harus kolaborasi sama milenial dan Z generation," terang Adhitya.
Dari data yang dia lihat, jumlah pengusaha Indonesia, jika dikomparasikan dengan jumlah penduduk, masih terendah di Asia Tenggara.
"Kita tuh masih sekitar 3%, itu data yang saya liat tahun 2020-2021, meskipun selama pandemi ada peningkatan karena banyak pekerja yang dirumahkan dan mulai membangun usaha," paparnya.
Berkaca data tersebut, ujarnya, sebenarnya ada kesempatan untuk masyarakat yang ingin merintis usaha. Karena dengan banyaknya pengusaha di suatu negara, khususnya Indonesia akan membantu perekonomian nasional.
Praktisi Enomi Kreatif, Adhitya Maulana menerangkan untuk menjadi seorang pebisnis harus memiliki jiwa kreatif jika itu tidak dimiliki lantas jangan heran bisnis yang dijalani tidak bertahan lama. Maka ada istilah creativepreneur di mana pada jobdesknya memberikan aspek kreatifitas untuk membangun dan mengembangkan bisnis yang dijalankan.
Mulai dari menentukan ide, konsep, pemasaran, penjualan, hingga saat produk terjual dan membangun hubungan ke customer, cara pendekatan komunikasinya pun harus kreatif.
"Jadi nggak harus selalu menciptakan suatu lahan baru. Bisnis yang orang jalani bisa jadi sebuah hal yang baru kalau pendekatannya kreatif. Intinya tuh kaya ada wow momennya," jelasnya dalam Podcast Aksi Nyata, Creativepreneurship: Usaha Tanpa Modal? Bisa Kalau Kreatif!, Senin (28/3/2022).
Selain kreatif, pria yang tengah merintis perusahaan di bidang pendidikan luar negeri itu menjelaskan, di era digital saat ini, mau tidak mau para pebisnis harus tanggap teknologi. Karena jika tidak demikian, akan sulit bersaing dengan bisnis-bisnis yang go digital.
Oleh sebab itu, para pebisnis yang belum tanggap teknologi dalam hal ini old generation, harus berkolaborasi dengan kaum milenial yang tentu sudah tanggap teknologi.
"Adaptif itu sudah pasti. Karena banyak yang mungkin secara generasi belum terlalu tanggap digital. Sedangkan sekarang ini digitalisasi itu sesuatu yang harus dimanfaatkan secara maksimal. Caranya gimana? Ya old generation yang baru buat usaha harus kolaborasi sama milenial dan Z generation," terang Adhitya.
Dari data yang dia lihat, jumlah pengusaha Indonesia, jika dikomparasikan dengan jumlah penduduk, masih terendah di Asia Tenggara.
"Kita tuh masih sekitar 3%, itu data yang saya liat tahun 2020-2021, meskipun selama pandemi ada peningkatan karena banyak pekerja yang dirumahkan dan mulai membangun usaha," paparnya.
Berkaca data tersebut, ujarnya, sebenarnya ada kesempatan untuk masyarakat yang ingin merintis usaha. Karena dengan banyaknya pengusaha di suatu negara, khususnya Indonesia akan membantu perekonomian nasional.
(nng)
tulis komentar anda