Percepat Roda Ekonomi, Vaksin Booster Efektif Jadi Syarat Mudik
Senin, 28 Maret 2022 - 23:50 WIB
JAKARTA - Pemerintah memutuskan Ramadhan tahun ini masyarakat dapat menunaikan shalat Tarawih di masjid dan yang sudah menerima vaksin penguat atau booster diperbolehkan mudik Lebaran . Hal itu tak lain untuk menggerakkan roda ekonomi agar berputar lebih cepat dengan tetap mengedepakan aturan yang ketat.
Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Kusnandi Rusmil mengatakan pemberian vaksin booster penting dilakukan untuk membentuk perlindungan tambahan bagi masyarakat. Dari hasil uji klinis vaksin yang sudah dilakukan di Bandung menunjukkan setelah 6 bulan suntikan kedua kadar anti bodi yang terbentuk turun.
"Berdasarkan data inilah saya mengusulkan ke Bio Farma, setelah enam bulan mendapatkan vaksinasi dua dosis, harus ada vaksinasi lanjutan atau booster," ujar dia dalam sebuah pernyataan, di Jakarta baru-baru ini.
Dia mengatakan vaksinasi booster ini, menurut dia akan meningkatkan imunitas dan apabila tertular penyakit Covid-19 gejalanya lebih ringan. Pada dasarnya vaksin penguat tersebut bertujuan untuk menjaga agar masyarakat aman, oleh karena itulah program vaksinasi booster diluncurkan awal Januari 2022.
"Dari hasil penelitian uji klinis vaksin Covid-19 di Bandung, vaksinasi ketiga ini bahkan tidak
perlu sampai satu dosis, setengah dosis saja sudah cukup. Dengan begitu program ini jadi efektif secara biaya, dan pemerintah memberikan program vaksinasi booster secara gratis," kata dia,
Dia mengatakan penguatan anti bodi dari suntikan vaksin booster dinilai sangat tinggi. Efektivitas vaksinasi booster menurut hasil penelitian tim-nya menunjukkan angka 80%-90%. Sedangkan efektivitas vaksinasi dua kali sekitar 65% yang telah teruji secara klinis.
Ia pun menilai aturan setelah booster tidak perlu menggunakan antigen untuk syarat perjalanan. Menurut dia syarat perjalan tidak perlu rumit apalagi telah melaukan vaksin booster.
"Semua boleh melakukan perjalanan. Bahkan lebih aman kalau sudah booster. Hal ini perlu dilihat dari kacamata pemerintah memberikan perlindungan kepada masyarakat," kata dia.
Lihat Juga: Angkasa Pura II Sukseskan Angkutan Lebaran dan Raih Peringkat 28 Bandara Terbaik Dunia 2024
Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Kusnandi Rusmil mengatakan pemberian vaksin booster penting dilakukan untuk membentuk perlindungan tambahan bagi masyarakat. Dari hasil uji klinis vaksin yang sudah dilakukan di Bandung menunjukkan setelah 6 bulan suntikan kedua kadar anti bodi yang terbentuk turun.
"Berdasarkan data inilah saya mengusulkan ke Bio Farma, setelah enam bulan mendapatkan vaksinasi dua dosis, harus ada vaksinasi lanjutan atau booster," ujar dia dalam sebuah pernyataan, di Jakarta baru-baru ini.
Dia mengatakan vaksinasi booster ini, menurut dia akan meningkatkan imunitas dan apabila tertular penyakit Covid-19 gejalanya lebih ringan. Pada dasarnya vaksin penguat tersebut bertujuan untuk menjaga agar masyarakat aman, oleh karena itulah program vaksinasi booster diluncurkan awal Januari 2022.
"Dari hasil penelitian uji klinis vaksin Covid-19 di Bandung, vaksinasi ketiga ini bahkan tidak
perlu sampai satu dosis, setengah dosis saja sudah cukup. Dengan begitu program ini jadi efektif secara biaya, dan pemerintah memberikan program vaksinasi booster secara gratis," kata dia,
Dia mengatakan penguatan anti bodi dari suntikan vaksin booster dinilai sangat tinggi. Efektivitas vaksinasi booster menurut hasil penelitian tim-nya menunjukkan angka 80%-90%. Sedangkan efektivitas vaksinasi dua kali sekitar 65% yang telah teruji secara klinis.
Ia pun menilai aturan setelah booster tidak perlu menggunakan antigen untuk syarat perjalanan. Menurut dia syarat perjalan tidak perlu rumit apalagi telah melaukan vaksin booster.
"Semua boleh melakukan perjalanan. Bahkan lebih aman kalau sudah booster. Hal ini perlu dilihat dari kacamata pemerintah memberikan perlindungan kepada masyarakat," kata dia.
Lihat Juga: Angkasa Pura II Sukseskan Angkutan Lebaran dan Raih Peringkat 28 Bandara Terbaik Dunia 2024
(nng)
tulis komentar anda