Sri Prakash Lohia: Keduk Duit di Indonesia, Kini Leyeh-leyeh di London
Selasa, 29 Maret 2022 - 08:38 WIB
JAKARTA - Sri Prakash Lohia adalah salah satu dari imigran asal India yang sukses mengembangkan usahanya di Indonesia. Pria kelahiran tahun 1952 yang "hijrah" ke Indonesia pada 1970 ini mencatatkan diri sebagai salah satu orang terkaya di Tanah Air, dan masuk dalam jajaran kaum tajir dunia.
Tahun lalu, Forbes menempatkan pendiri Indorama Corporation ini berada di posisi keempat orang terkaya di Indonesia. Kekayaannya tercatat USD6,4 miliar atau setara Rp90,8 triliun (kurs Rp14.200). Kekayaan Prakash naik sebesar USD19 juta.
Kisah kesuksesan Prakash harus dilalui dengan jalan terjal dan berliku. Pasalnya, dia bukan crazy rich penerima warisan orang tua. Prakash harus bekerja keras untuk bisa mengumpulkan pundi-pundi uangnya.
Prakash lahir di Kolkata dan besar di India. Pada usia 21 tahun, lulusan Universitas Delhi ini ikut orang tuanya pindah ke Indonesia. Bersama dengan ayahnya, Mohan Lal Lohia, mereka merintis perusahaan tekstil bernama Indorama Synthetics sekitar tahun 1976. Nama perusahaan itu berasal dari sebutan 'Indo' untuk Indonesia dan Rama berasal dari Dewa Rama.
Awalnya Indorama merupakan produsen benang pintal dan kemudian berkembang ke berbagai bidang usaha, seperti pembangkit tenaga listrik petrokimia, pupuk, sarung tangan sintetis.
Pada 1991, Indorama Synthetics melakukan diversifikasi dan merambah industri serat poliester. Resin poliester botol (PET) mulai diproduksi tahun 1995.
Tahun 2006, Praksh Lohia mengakuisisi pabrik olefin terintegrasi di Nigeria dan saat ini merupakan perusahaan petrokimia terbesar di Afrika Barat sekaligus produsen olefin terbesar kedua di benua hitam itu.
Indorama Corporation adalah perusahaan holding utama milik Lohia yang berkantor pusat di Singapura. Usai menjadi tajir, kini Prakash menetap di London, Inggris.
Baca Juga
Tahun lalu, Forbes menempatkan pendiri Indorama Corporation ini berada di posisi keempat orang terkaya di Indonesia. Kekayaannya tercatat USD6,4 miliar atau setara Rp90,8 triliun (kurs Rp14.200). Kekayaan Prakash naik sebesar USD19 juta.
Kisah kesuksesan Prakash harus dilalui dengan jalan terjal dan berliku. Pasalnya, dia bukan crazy rich penerima warisan orang tua. Prakash harus bekerja keras untuk bisa mengumpulkan pundi-pundi uangnya.
Prakash lahir di Kolkata dan besar di India. Pada usia 21 tahun, lulusan Universitas Delhi ini ikut orang tuanya pindah ke Indonesia. Bersama dengan ayahnya, Mohan Lal Lohia, mereka merintis perusahaan tekstil bernama Indorama Synthetics sekitar tahun 1976. Nama perusahaan itu berasal dari sebutan 'Indo' untuk Indonesia dan Rama berasal dari Dewa Rama.
Awalnya Indorama merupakan produsen benang pintal dan kemudian berkembang ke berbagai bidang usaha, seperti pembangkit tenaga listrik petrokimia, pupuk, sarung tangan sintetis.
Pada 1991, Indorama Synthetics melakukan diversifikasi dan merambah industri serat poliester. Resin poliester botol (PET) mulai diproduksi tahun 1995.
Tahun 2006, Praksh Lohia mengakuisisi pabrik olefin terintegrasi di Nigeria dan saat ini merupakan perusahaan petrokimia terbesar di Afrika Barat sekaligus produsen olefin terbesar kedua di benua hitam itu.
Indorama Corporation adalah perusahaan holding utama milik Lohia yang berkantor pusat di Singapura. Usai menjadi tajir, kini Prakash menetap di London, Inggris.
(uka)
tulis komentar anda