Indonesia Dinilai Sudah Saatnya hanya Gunakan BBM Berkualitas
Kamis, 18 Juni 2020 - 10:18 WIB
JAKARTA - Mantan Gubernur Indonesia untuk OPEC (2015-2016) Widhyawan Prawiraatmadja menilai bahwa saat ini yang dibutuhkan dari pasokan energi itu bukan saja dari sisi kuantitas, namun juga dari segi kualitas. Menurutnya, jenis bahan bakar minyak (BBM) seperti premium seharusnya sudah tidak lagi dipakai.
"Mungkin hanya 5 atau 6 negara saja yang masih menggunakan premium atau research octane number (RON) 88. Seharusnya kita pun sudah tidak menggunakan bensin premium," kata Widhyawan dalam diskusi secara virtual, Rabu (17/6/2020).
Ia menjelaskan, bahwa bensin premium kualitasnya sudah tidak cocok dengan teknologi mesin saat ini. Di samping itu, bensin tersebut juga tidak baik bagi lingkungan.
"Di samping bikin boros, kualitas bensin premium membuat polusi udara. Kita lihat saat masa PSBB, langit begitu biru karena berkurangnya polusi. Hal ini lah yang harus kita pertahankan" terangnya.
(Baca Juga: Saatnya Bagi Masyarakat Ubah Perilaku Penggunaan BBM)
Sejatinya, hal serupa sudah diungkapkan oleh Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati. Ia mengatakan, nantinya ada produk BBM yang akan dikurangi, dengan mengacu pada aturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yaitu mengenai pembatasan RON atau oktan BBM yang dipakai.
"Jadi ada regulasi KLHK yang menetapkan bahwa untuk menjaga polusi udara ada batasan di RON berapa, di kadar emisi berapa. Jadi nanti yang kita prioritaskan produk yang ramah lingkungan" kata Nicke beberapa waktu lalu. Meski tak menyebut produknya, Nicke menekankan akan mendorong masyarakat menggunakan BBM yang ramah lingkungan.
Lihat Juga: Menunjang Operasional SIG, Pertamina Patra Niaga Sediakan BBM dan Pelumas Berkualitas Tinggi
"Mungkin hanya 5 atau 6 negara saja yang masih menggunakan premium atau research octane number (RON) 88. Seharusnya kita pun sudah tidak menggunakan bensin premium," kata Widhyawan dalam diskusi secara virtual, Rabu (17/6/2020).
Ia menjelaskan, bahwa bensin premium kualitasnya sudah tidak cocok dengan teknologi mesin saat ini. Di samping itu, bensin tersebut juga tidak baik bagi lingkungan.
"Di samping bikin boros, kualitas bensin premium membuat polusi udara. Kita lihat saat masa PSBB, langit begitu biru karena berkurangnya polusi. Hal ini lah yang harus kita pertahankan" terangnya.
(Baca Juga: Saatnya Bagi Masyarakat Ubah Perilaku Penggunaan BBM)
Sejatinya, hal serupa sudah diungkapkan oleh Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati. Ia mengatakan, nantinya ada produk BBM yang akan dikurangi, dengan mengacu pada aturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yaitu mengenai pembatasan RON atau oktan BBM yang dipakai.
"Jadi ada regulasi KLHK yang menetapkan bahwa untuk menjaga polusi udara ada batasan di RON berapa, di kadar emisi berapa. Jadi nanti yang kita prioritaskan produk yang ramah lingkungan" kata Nicke beberapa waktu lalu. Meski tak menyebut produknya, Nicke menekankan akan mendorong masyarakat menggunakan BBM yang ramah lingkungan.
Lihat Juga: Menunjang Operasional SIG, Pertamina Patra Niaga Sediakan BBM dan Pelumas Berkualitas Tinggi
(fai)
tulis komentar anda