Poktan di Pangkep Manfaatkan Irigasi untuk Percepat Tanam
Kamis, 18 Juni 2020 - 14:26 WIB
"Pangan tidak boleh bersoal, apa lagi berhenti walaupun Covid-19 masih melanda negara kita. Setelah panen segera olah tanah dan tanam, tanam dan tanam. Dengan melakukan percepatan tanam adalah kunci ketersediaan pangan nasional," tuturnya.
Sementara Ketua Poktan Karya Nyata M. Saimubbin, mengungkapkan bahwa anggotanya secara rutin bergotong royong untuk melakukan perbaikan saluran dan pengelolaan air irigasi.
"Pengelolaan dilakukan agar proses percepatan tanam padi tidak terganggu, dan fungsi air tepat saat dibutuhkan tanaman pada setiap fase pertumbuhannya," terangnya.
Poktan Karya Nyata beranggota 25 orang. Mereka mengelola sawah kurang-lebih seluas 24,4 ha, yang ditanam varietas Ciherang dengan cara tanam pindah (tapin) sistem tegel dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm.
Saimubbin mengatakkan, manajemen pengelolaan usahatani padi berupaya untuk menerapkan prinsip-prinsip CSA.
"Diantaranya penggunaan input produksi berbasis kimia serendah mungkin berupa pupuk kompos/organik. Sehingga menghemat pupuk urea sampai 50%, pengendalian hama/organisme pengganggu tanaman lainnya menggunakan pestisida nabati (pesnab) dengan memanfaatkan bahan-bahan alami lokal. Manajemen pengelolaan air disesuaikan dengan kebutuhan setiap fase pertumbuhan tanaman," katanya.
Pengelolaan tanaman melalui prinsip CSA mendorong peningkatan dari IP 200 menjadi IP 300 atau lebih sehingga produktivitas dan produksi padi bisa lebih tinggi dari musim tanam sebelumnya yang mencapai 7,2 ton/ha GKP, dan pendapatan petani terus meningkat.
Pemberdayaan petani dan poktan tidak lepas dari bimbingan Erma Purwanti sebagai penyuluh pertanian di wilayah kerja BPP/Kostratani Minasatene, bersama Maryana sebagai koordinator penyuluh pertanian kecamatan Minasatene dan Andi Faizal, penyuluh pertanian Kostrada Pangkajene Kepulauan.
Pendampingan dalam proses pemberdayaan petani, poktan dan Gapoktan maupun kelompok lainnya menuju kemandirian dalam melaksanakan usahataninya ; mandiri dalam berpikir, bertindak, mapun mengendalikannya sehingga usahataninya bisa berkembang, produktif, dan menguntungkan serta menjanjikan.
Sekaligus mendorong lahirnya generasi muda atau petani milenial terjun langsung pada sektor pertanian. (NF)
Sementara Ketua Poktan Karya Nyata M. Saimubbin, mengungkapkan bahwa anggotanya secara rutin bergotong royong untuk melakukan perbaikan saluran dan pengelolaan air irigasi.
"Pengelolaan dilakukan agar proses percepatan tanam padi tidak terganggu, dan fungsi air tepat saat dibutuhkan tanaman pada setiap fase pertumbuhannya," terangnya.
Poktan Karya Nyata beranggota 25 orang. Mereka mengelola sawah kurang-lebih seluas 24,4 ha, yang ditanam varietas Ciherang dengan cara tanam pindah (tapin) sistem tegel dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm.
Saimubbin mengatakkan, manajemen pengelolaan usahatani padi berupaya untuk menerapkan prinsip-prinsip CSA.
"Diantaranya penggunaan input produksi berbasis kimia serendah mungkin berupa pupuk kompos/organik. Sehingga menghemat pupuk urea sampai 50%, pengendalian hama/organisme pengganggu tanaman lainnya menggunakan pestisida nabati (pesnab) dengan memanfaatkan bahan-bahan alami lokal. Manajemen pengelolaan air disesuaikan dengan kebutuhan setiap fase pertumbuhan tanaman," katanya.
Pengelolaan tanaman melalui prinsip CSA mendorong peningkatan dari IP 200 menjadi IP 300 atau lebih sehingga produktivitas dan produksi padi bisa lebih tinggi dari musim tanam sebelumnya yang mencapai 7,2 ton/ha GKP, dan pendapatan petani terus meningkat.
Pemberdayaan petani dan poktan tidak lepas dari bimbingan Erma Purwanti sebagai penyuluh pertanian di wilayah kerja BPP/Kostratani Minasatene, bersama Maryana sebagai koordinator penyuluh pertanian kecamatan Minasatene dan Andi Faizal, penyuluh pertanian Kostrada Pangkajene Kepulauan.
Pendampingan dalam proses pemberdayaan petani, poktan dan Gapoktan maupun kelompok lainnya menuju kemandirian dalam melaksanakan usahataninya ; mandiri dalam berpikir, bertindak, mapun mengendalikannya sehingga usahataninya bisa berkembang, produktif, dan menguntungkan serta menjanjikan.
Sekaligus mendorong lahirnya generasi muda atau petani milenial terjun langsung pada sektor pertanian. (NF)
tulis komentar anda