Sri Mulyani Obral Stimulus dan Insentif Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 18 Juni 2020 - 16:30 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memastikan, pemerintah akan terus bekerja keras menahan dampak negatif dari pandemi wabah Covid-19, terhadap masyarakat dan perekonomian nasional.
Dia mengatakan, langkah stimulus dan dorongan serta kebijakan insentif pun diambil pemerintah untuk menjaga dan memulihkan sisi permintaan seperti konsumsi, investasi, serta ekspor dan juga sisi suplai atau produksi.
"Langkah-langkah tersebut diharapkan akan memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi di kuartal III dan IV tahun 2020 ini," kata Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/7/2020).
(Baca Juga: Ekspektasi Pasar ke Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II Minus 3-4%)
Dia mengatakan, dengan langkah-langkah tersebut pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2020 dapat dipertahankan agar tidak merosot secara tajam. "Ekonomi diharapkan masih dapat dipertahankan pada zona positif," tegasnya.
Namun demikian, lanjut Sri Mulyani, pemerintah tidak mungkin melakukan penanganan dampak Covid-19 sendirian. Pemerintah, tegas dia, membutuhkan dukungan serta komitmen yang kuat dari segenap elemen bangsa.
"Serta kontribusi yang juga seharusnya extraordinary, diperlukan dari sisi kebijakan moneter oleh Bank Indonesia. Selain itu, perlu juga dukungan kebijakan sektor keuangan dan perbankan oleh OJK dan LPS," bebernya.
(Infografis: Pertumbuhan Ekonomi RI Anjlok, Jokowi Ajak Tidak Pesimistis)
Dia menambahkan, jika langkah mitigasi dan pemulihan ekonomi pada tahun 2020 itu dapat berjalan secara efektif dan baik, maka momentum pemulihan ekonomi diharapkan juga akan terus berlanjut pada tahun 2021.
"Kesemuanya adalah demi untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan perbankan, serta juga sangat menentukan keberhasilan penanganan ekonomi akibat dampak negatif dari wabah Covid-19 ini," tandasnya.
Dia mengatakan, langkah stimulus dan dorongan serta kebijakan insentif pun diambil pemerintah untuk menjaga dan memulihkan sisi permintaan seperti konsumsi, investasi, serta ekspor dan juga sisi suplai atau produksi.
"Langkah-langkah tersebut diharapkan akan memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi di kuartal III dan IV tahun 2020 ini," kata Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/7/2020).
(Baca Juga: Ekspektasi Pasar ke Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II Minus 3-4%)
Dia mengatakan, dengan langkah-langkah tersebut pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2020 dapat dipertahankan agar tidak merosot secara tajam. "Ekonomi diharapkan masih dapat dipertahankan pada zona positif," tegasnya.
Namun demikian, lanjut Sri Mulyani, pemerintah tidak mungkin melakukan penanganan dampak Covid-19 sendirian. Pemerintah, tegas dia, membutuhkan dukungan serta komitmen yang kuat dari segenap elemen bangsa.
"Serta kontribusi yang juga seharusnya extraordinary, diperlukan dari sisi kebijakan moneter oleh Bank Indonesia. Selain itu, perlu juga dukungan kebijakan sektor keuangan dan perbankan oleh OJK dan LPS," bebernya.
(Infografis: Pertumbuhan Ekonomi RI Anjlok, Jokowi Ajak Tidak Pesimistis)
Dia menambahkan, jika langkah mitigasi dan pemulihan ekonomi pada tahun 2020 itu dapat berjalan secara efektif dan baik, maka momentum pemulihan ekonomi diharapkan juga akan terus berlanjut pada tahun 2021.
"Kesemuanya adalah demi untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan perbankan, serta juga sangat menentukan keberhasilan penanganan ekonomi akibat dampak negatif dari wabah Covid-19 ini," tandasnya.
(fai)
tulis komentar anda