5 Negara Penghasil Batu Bara Terbesar di Dunia, Nomor 4 Punya Cadangan Terbanyak Sejagat
Kamis, 14 April 2022 - 08:14 WIB
JAKARTA - Batu bara kini menjadi primadona. Mengutip trading economics, harga batu bara per 11 April kemarin bertengger di level USD303,5 per ton atau sekitar Rp4,35 juta (kurs Rp14.300). Malahan kalo menengok beberapa pekan ke belakang, harga si emas hitam ini mencapai Rp6 juta per ton (7/3/2022).
Salah satu pemicu memanasnya harga batu bara adalah perang Rusia dengan Ukraina . Akibat invasi Rusia, sejumlah negara mendeklarasikan untuk melarang impor batu bara dari Negeri Beruang Merah itu.
Kontan pasar batu bara dunia bereaksi. Larangan itu bisa membuat cekaknya pasokan batu bara untuk memenuhi permintaan dunia yang terbilang masih tinggi, meski dunia bersepakat untuk mengurangi penggunaan energi dari batu bara saat KTT COP26 di Glasgow, akhir tahun lalu.
International Energy Agency (IEA) mencatat, tahun 2019 permintaah batu bara dunia mencapai 7,6 miliar ton. Nah tahun lalu, IEA memperkirakan konsumsi batu bara sejagat menembus angka 7,43 miliar ton.
Larangan impor batu bara dari Rusia akan membuat pasokan dunia berkurang. Pasalnya, Rusia merupakan salah satu eksportir batu bara terbesar di dunia dengan angka 262 juta ton di tahun 2021.
Meski demikian, Rusia bukanlah negara nomor satu eksportir batu bara terbesar di dunia. Predikat nomor satu sebagai eksportir batu bara terbesar di dunia dipegang oleh Indonesia. Berdasarkan data statista.com tahun 2019, ekspor batu bara Indonesia mencapai 455 juta ton.
Tahun lalu (2021) Kementerian ESDM mencatat ekspor batu bara Indonesia menembus angka 435 juta ton. Jumlah itu naik tipis jika dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 433,8 juta ton.
Meski duduk di peringkat pertama sebagai negara eksportir baru bara terbesar dunia, Indonesia bukanlah negara penghasil batu bara terbanyak di dunia. Ada dua negara lain yang peringkatnya di atas Indonesia.
Salah satu pemicu memanasnya harga batu bara adalah perang Rusia dengan Ukraina . Akibat invasi Rusia, sejumlah negara mendeklarasikan untuk melarang impor batu bara dari Negeri Beruang Merah itu.
Kontan pasar batu bara dunia bereaksi. Larangan itu bisa membuat cekaknya pasokan batu bara untuk memenuhi permintaan dunia yang terbilang masih tinggi, meski dunia bersepakat untuk mengurangi penggunaan energi dari batu bara saat KTT COP26 di Glasgow, akhir tahun lalu.
International Energy Agency (IEA) mencatat, tahun 2019 permintaah batu bara dunia mencapai 7,6 miliar ton. Nah tahun lalu, IEA memperkirakan konsumsi batu bara sejagat menembus angka 7,43 miliar ton.
Larangan impor batu bara dari Rusia akan membuat pasokan dunia berkurang. Pasalnya, Rusia merupakan salah satu eksportir batu bara terbesar di dunia dengan angka 262 juta ton di tahun 2021.
Meski demikian, Rusia bukanlah negara nomor satu eksportir batu bara terbesar di dunia. Predikat nomor satu sebagai eksportir batu bara terbesar di dunia dipegang oleh Indonesia. Berdasarkan data statista.com tahun 2019, ekspor batu bara Indonesia mencapai 455 juta ton.
Tahun lalu (2021) Kementerian ESDM mencatat ekspor batu bara Indonesia menembus angka 435 juta ton. Jumlah itu naik tipis jika dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 433,8 juta ton.
Meski duduk di peringkat pertama sebagai negara eksportir baru bara terbesar dunia, Indonesia bukanlah negara penghasil batu bara terbanyak di dunia. Ada dua negara lain yang peringkatnya di atas Indonesia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda