Ketua DPD RI Minta Pemerintah Siapkan Strategi Respons Kenaikan Harga Minyak dan Gas Bumi
Senin, 18 April 2022 - 22:29 WIB
SURABAYA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah menyiapkan strategi untuk merespons kenaikan harga minyak dan gas bumi.
"Saya meminta pemerintah memiliki langkah alternatif untuk mengimbangi kenaikan harga minyak dan gas bumi dunia selain menaikkan harga," kata LaNyalla di sela kegiatan reses di Jawa Timur, Senin (18/4/2022).
Menurut LaNyalla, saat ini beban masyarakat sudah sangat besar. Sehingga menaikkan harga bukan solusi yang diharapkan.
"Sedangkan pergerakan ekonomi sangat rendah, sehingga masyarakat semakin berat dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari," kata LaNyalla.
Senator asal Jawa Timur itu memaparkan, langkanya minyak goreng curah yang diperuntukkan bagi pelaku usaha mikro menjadi penyebab kelompok ini banyak yang menghentikan usaha. Kendati mereka masih berdagang, tetapi sudah tidak setiap hari, sehingga lambat laun penghasilannya terus menurun.
LaNyalla menilai pemerintah dapat melibatkan ahli ekonomi serta para pakar di bidang keilmuan lainnya agar dapat dilihat baik dari sisi sosial kemasyarakatan untuk mencari strategi dan keputusan yang tidak memberatkan rakyat.
"Jadi, tidak setiap kenaikan harga dunia ditanggapi dan diputuskan dengan kenaikan tarif. Itu tentunya sangat klasik dan konvensional. Tetapi harusnya pemerintah memiliki terobosan-terobosan dalam menghadapi masalah kenaikan harga dunia," kata LaNyalla.
Sebagaimana diketahui, pemerintah makin serius dengan rencana menaikkan harga harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan LPG 3 kg. Hal ini dilakukan demi mengimbangi kenaikan harga minyak dan gas bumi secara global.
Berkaitan dengan rencana ini, saat ini pemerintah tengah mengusahakan agar pasokan BBM dan LPG tetap terjaga di tengah gempuran kenaikan harga energi dunia. Rencana kenaikan ini juga telah disampaikan Menteri ESDM di hadapan DPR RI.
"Saya meminta pemerintah memiliki langkah alternatif untuk mengimbangi kenaikan harga minyak dan gas bumi dunia selain menaikkan harga," kata LaNyalla di sela kegiatan reses di Jawa Timur, Senin (18/4/2022).
Menurut LaNyalla, saat ini beban masyarakat sudah sangat besar. Sehingga menaikkan harga bukan solusi yang diharapkan.
"Sedangkan pergerakan ekonomi sangat rendah, sehingga masyarakat semakin berat dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari," kata LaNyalla.
Senator asal Jawa Timur itu memaparkan, langkanya minyak goreng curah yang diperuntukkan bagi pelaku usaha mikro menjadi penyebab kelompok ini banyak yang menghentikan usaha. Kendati mereka masih berdagang, tetapi sudah tidak setiap hari, sehingga lambat laun penghasilannya terus menurun.
LaNyalla menilai pemerintah dapat melibatkan ahli ekonomi serta para pakar di bidang keilmuan lainnya agar dapat dilihat baik dari sisi sosial kemasyarakatan untuk mencari strategi dan keputusan yang tidak memberatkan rakyat.
"Jadi, tidak setiap kenaikan harga dunia ditanggapi dan diputuskan dengan kenaikan tarif. Itu tentunya sangat klasik dan konvensional. Tetapi harusnya pemerintah memiliki terobosan-terobosan dalam menghadapi masalah kenaikan harga dunia," kata LaNyalla.
Sebagaimana diketahui, pemerintah makin serius dengan rencana menaikkan harga harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan LPG 3 kg. Hal ini dilakukan demi mengimbangi kenaikan harga minyak dan gas bumi secara global.
Berkaitan dengan rencana ini, saat ini pemerintah tengah mengusahakan agar pasokan BBM dan LPG tetap terjaga di tengah gempuran kenaikan harga energi dunia. Rencana kenaikan ini juga telah disampaikan Menteri ESDM di hadapan DPR RI.
(uka)
tulis komentar anda