Shanghai Lockdown, Banyak Tak Menyadari Besarnya Dampak Ekonomi ke China

Selasa, 19 April 2022 - 11:22 WIB
Gelombang pembatasan Covid-19 terbaru lewat kebijakan Lockdown di China telah memaksa jutaan orang yang kira-kira tiga kali lebih banyak dari penduduk New York City, untuk tetap tinggal di rumah. Foto/Dok
BEIJING - Gelombang pembatasan Covid-19 terbaru di China telah memaksa jutaan orang yang kira-kira tiga kali lebih banyak dari penduduk New York City, untuk tetap tinggal di rumah. Selain itu ada tes Covid-19 secara massal untuk mendeteksi kasus baru di kota metropolitan Shanghai .

Ketika kasus Covid-19 mulai melonjak pada akhir Februari 2022, Shanghai mencoba mengendalikan wabah dengan menerapkan lockdown wilayah berdasarkan tingkat kasus. Tetapi kota yang dikenal sebagai pusat transportasi global, manufaktur, keuangan dan perdagangan, memutuskan pada akhir Maret untuk menerapkan lockdown dua tahap yang segera diterapkan ke semua distrik.



Umumnya kebijakan tersebut memaksa orang untuk tidak meninggalkan apartemen mereka. Kebanyakan orang di luar China tahu bahwa Shanghai itu besar, tetapi hanya sedikit yang menyadari betapa besarnya efeknya secara ekonomi.



Angka-angka berikut menunjukkan skala Shanghai sebagai pusat ekonomi dan mungkin mengisyaratkan harga yang harus dibayar usai penutupan Shanghai.

- Ukuran

Populasi penduduk tetap Shanghai secara resmi pada tahun 2020 tercatat mencapai 24,9 juta. Angka itu kurang sedikit dari populasi Australia yang berjumlah 25,7 juta, menurut Bank Dunia. Tapi warga Shanghai hanya 1,8% dari 1,41 miliar penduduk China.

Bila melihatnya seperti negara bagian di Amerika Serikat (AS), maka Shanghai berada di antara Florida (21,8 juta) dan Texas (29,5 juta). Dalam hal kota-kota di AS, Shanghai adalah tiga kali ukuran Kota New York (8,3 juta) — kota terbesar di Amerika Serikat.

Itu berarti 280.120 kontak Covid-19 yang dilaporkan Shanghai pada hari Kamis untuk wabah terbaru hanya mewakili 1,1% dari populasi kota.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More