Demi Kesetaraan Gender, Erick Thohir Akan Rombak Lagi Direksi dan Komisaris BUMN
Kamis, 21 April 2022 - 20:27 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kerap melakukan perombakan direksi dan komisaris BUMN. Dia pun tidak mengelak akan ada perombakan lagi di tubuh perusahaan pelat merah pada tahun ini dan tahun depan.
Langkah pencopotan dan pengangkatan para petinggi BUMN ini sejalan dengan target realisasi 25% kepemimpinan perempuan di perusahaan negara hingga 2023 mendatang. Saat ini realisasi kepemimpinan perempuan mencapai 16%.
Saat dikonfirmasi wartawan, Erick mengaku akan menempatkan perempuan ke dalam struktur manajemen BUMN. Mantan bos Inter Milan itu menegaskan komitmennya menjalankan kebijakan yang masuk dalam program transformasi BUMN ini.
"Kalau pergantian direksi banyak wanita, ini sebuah kebijakan, saya komit jalankan, saya maklum. Bandingkan benchmark dunia internasional 30%, kalau 25% masih kurang," tuturnya saat ditemui di kawasan Telkom Indonesia, Kamis (21/4/2022).
Meski begitu, Erick mengingatkan pergantian Direksi dan Komisaris BUMN yang nantinya dia lakukan tidak didasarkan pada kedekatan emosional atau suka tidak suka, namun pada aspek Key Performance Indicator (KPI) manajemen saat ini.
"Pergantian direksi bukan karena suka dan tidak suka, saya sudah sampaikan dulu, beberapa menteri sebelumnya mengangkat komisaris masih ada, yang pasti di jamannya saya mengangkat direksi, komisaris, terutama direksi berdasarkan KPI," ungkap dia.
Selain transformasi, ada sejumlah alasan mendasar upaya otak-atik manajemen perseroan ini, khusus kepemimpinan perempuan. Erick beralasan agar kesetaraan gender terjadi di BUMN.
"Makanya saya sampaikan bahwa menteri BUMN harus menjalankan transformasi, kesetaraan gender, women leadership, leadership muda, atau transformasi BUMN dari 41 ke 30 didorong nggak mungkin diselesaikan pada saat yang sama," tandasnya.
Langkah pencopotan dan pengangkatan para petinggi BUMN ini sejalan dengan target realisasi 25% kepemimpinan perempuan di perusahaan negara hingga 2023 mendatang. Saat ini realisasi kepemimpinan perempuan mencapai 16%.
Saat dikonfirmasi wartawan, Erick mengaku akan menempatkan perempuan ke dalam struktur manajemen BUMN. Mantan bos Inter Milan itu menegaskan komitmennya menjalankan kebijakan yang masuk dalam program transformasi BUMN ini.
"Kalau pergantian direksi banyak wanita, ini sebuah kebijakan, saya komit jalankan, saya maklum. Bandingkan benchmark dunia internasional 30%, kalau 25% masih kurang," tuturnya saat ditemui di kawasan Telkom Indonesia, Kamis (21/4/2022).
Meski begitu, Erick mengingatkan pergantian Direksi dan Komisaris BUMN yang nantinya dia lakukan tidak didasarkan pada kedekatan emosional atau suka tidak suka, namun pada aspek Key Performance Indicator (KPI) manajemen saat ini.
"Pergantian direksi bukan karena suka dan tidak suka, saya sudah sampaikan dulu, beberapa menteri sebelumnya mengangkat komisaris masih ada, yang pasti di jamannya saya mengangkat direksi, komisaris, terutama direksi berdasarkan KPI," ungkap dia.
Selain transformasi, ada sejumlah alasan mendasar upaya otak-atik manajemen perseroan ini, khusus kepemimpinan perempuan. Erick beralasan agar kesetaraan gender terjadi di BUMN.
"Makanya saya sampaikan bahwa menteri BUMN harus menjalankan transformasi, kesetaraan gender, women leadership, leadership muda, atau transformasi BUMN dari 41 ke 30 didorong nggak mungkin diselesaikan pada saat yang sama," tandasnya.
(ind)
tulis komentar anda