Bos Bukalapak Jadi Direksi Telkom, Ekonom: Harus Gaet Banyak Investasi
Jum'at, 19 Juni 2020 - 21:02 WIB
JAKARTA - PT Telkom (Persero) Tbk menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) tahun anggaran 2019. Dalam RUPST tersebut, Kementerian BUMN sebagai pemegang saham memutuskan untuk merombak jajaran direksi PT Telkom Tbk.
Salah satunya, Presiden Bukalapak, Muhammad Fajrin Rasyid, menjadi Direktur Digital Business PT Telkom Tbk. Fajrin menggantikan Faizal R. Djemadi yang sebelumnya menjabat posisi tersebut.
Melihat hal ini, Pengamat BUMN Toto Pranoto mengatakan sosok Fajrin merupakan talenta muda yang punya kompetensi teknis memadai dan inovasi yang kuat, diharapkan bisa membawa arah bisnis Telkom di masa depan dengan menarik banyak investasi.
"Jadi investasi besar Telkom di backbone jaringan harus diimbangi dengan pendapatan besar, juga di jasa over the top (OTT) yang selama ini hanya dinikmati raksasa seperti Google, Facebook dan sejenisnya," kata Toto saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Jumat (19/6/2020).
Dia melanjutkan, penujukkan Fajrin seiring dengan keinginan Menteri BUMN Erick Thohir agar Telkom semakin maju dan tidak bergantung kepada anak usahanya, Telkomsel.
"Perombakan di Telkom ini, saya kira sejalan dengan keinginan Menteri BUMN agar Telkom tidak terlalu bergantung pada kontribusi Telkomsel. Jadi ada semacam keinginan untuk terobosan di lingkup bisnis Telkom. Mungkin tantangan ini yang diharapkan memuncullan terobosan dari talenta-talenta muda," jelasnya.
Salah satunya, Presiden Bukalapak, Muhammad Fajrin Rasyid, menjadi Direktur Digital Business PT Telkom Tbk. Fajrin menggantikan Faizal R. Djemadi yang sebelumnya menjabat posisi tersebut.
Melihat hal ini, Pengamat BUMN Toto Pranoto mengatakan sosok Fajrin merupakan talenta muda yang punya kompetensi teknis memadai dan inovasi yang kuat, diharapkan bisa membawa arah bisnis Telkom di masa depan dengan menarik banyak investasi.
"Jadi investasi besar Telkom di backbone jaringan harus diimbangi dengan pendapatan besar, juga di jasa over the top (OTT) yang selama ini hanya dinikmati raksasa seperti Google, Facebook dan sejenisnya," kata Toto saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Jumat (19/6/2020).
Dia melanjutkan, penujukkan Fajrin seiring dengan keinginan Menteri BUMN Erick Thohir agar Telkom semakin maju dan tidak bergantung kepada anak usahanya, Telkomsel.
"Perombakan di Telkom ini, saya kira sejalan dengan keinginan Menteri BUMN agar Telkom tidak terlalu bergantung pada kontribusi Telkomsel. Jadi ada semacam keinginan untuk terobosan di lingkup bisnis Telkom. Mungkin tantangan ini yang diharapkan memuncullan terobosan dari talenta-talenta muda," jelasnya.
(bon)
tulis komentar anda