Terungkap! RI Masih Impor 1.100 Kereta Api Bekas Jepang
Senin, 09 Mei 2022 - 21:05 WIB
JAKARTA - Kementerian BUMN mengungkapkan transet atau rangkaian set kereta api yang digunakan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI masih banyak yang diimpor dari Jepang. Adapun jumlah kereta impor mencapai 1.100 unit.
"Saat ini masih banyak kereta transet yang diimpor," ungkap Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Senin (9/5/2022).
Menurutnya rangkaian set kereta mayoritas digunakan untuk Kereta Rel Listrik (KRL). Kementerian BUMN melalui PT INKA (Persero) dan KAI terus berupaya meningkatkan jumlah produksi kereta api.
Saat ini, kedua entitas telah menyepakati kerja sama ihwal pengadaan 16 KRL yang nantinya digunakan oleh KAI Commuter. "Harapannya produksinya pun bisa bertahap di Indonesia," tutur dia.
Sementara itu, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menyebut selama ini pihaknya masih menggunakan kereta api bekas yang diimpor dari negara lain. Hanya saja dia tidak merinci berapa unit kereta bekas yang digunakan tersebut.
Meski begitu, pihaknya optimistis impor kereta akan ditekan bila kerja sama antara INKA dan KAI sukses terealisasi. Kolaborasi dua perusahaan pelat merah ini pun sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ihwal pemaksimalan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
"Jadi memang selama ini kita pakai KRL bekas, sekarang eranya kita ingin membangun kemandirian dari sisi dalam negeri dengan TKDN," katanya.
"Saat ini masih banyak kereta transet yang diimpor," ungkap Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Senin (9/5/2022).
Menurutnya rangkaian set kereta mayoritas digunakan untuk Kereta Rel Listrik (KRL). Kementerian BUMN melalui PT INKA (Persero) dan KAI terus berupaya meningkatkan jumlah produksi kereta api.
Saat ini, kedua entitas telah menyepakati kerja sama ihwal pengadaan 16 KRL yang nantinya digunakan oleh KAI Commuter. "Harapannya produksinya pun bisa bertahap di Indonesia," tutur dia.
Sementara itu, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menyebut selama ini pihaknya masih menggunakan kereta api bekas yang diimpor dari negara lain. Hanya saja dia tidak merinci berapa unit kereta bekas yang digunakan tersebut.
Meski begitu, pihaknya optimistis impor kereta akan ditekan bila kerja sama antara INKA dan KAI sukses terealisasi. Kolaborasi dua perusahaan pelat merah ini pun sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ihwal pemaksimalan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
"Jadi memang selama ini kita pakai KRL bekas, sekarang eranya kita ingin membangun kemandirian dari sisi dalam negeri dengan TKDN," katanya.
(nng)
tulis komentar anda