Terbongkar! Ini Rencana Darurat Jerman Jika Rusia Tiba-tiba Stop Pasokan Gas
Selasa, 10 Mei 2022 - 16:56 WIB
Bulan lalu, Berlin menyetujui perubahan hukum untuk memungkinkannya mengambil alih perusahaan energi sebagai upaya terakhir.
Menurut para sumber, saat ini sedang dibahas bagaimana tindakan tersebut dapat dilakukan dalam praktik, seperti misalnya dengan mengambil kendali kilang PCK yang dioperasikan oleh Rosneft Rusia di Schwedt dekat Polandia. Kilang ini menyumbang sebagian besar sisa impor minyak Rusia Jerman dan dapat terkena embargo minyak Uni Eropa.
Salah satu sumber mengatakan bahwa nasionalisasi perusahaan energi adalah pilihan yang sedang dipertimbangkan. Akan tetapi, langkah itu harus dipertimbangkan dengan hati-hati dan dibenarkan dengan alasan mengamankan pasokan energi, bukan terkait sanksi bagi Rusia.
Dua orang yang mengetahui masalah tersebut mnambahkan, Jerman juga dapat mengambil saham di perusahaan lain. Pada tahun 2018, Jerman mengambil langkah itu ketika bank pembangunan negara KfW membeli 20% dari operator jaringan energi 50Hertz untuk menepis tawaran dari State Grid China.
Paket darurat pemerintah terakhir belum diselesaikan. Salah satu orang memperingatkan bahwa mengambil saham minoritas di perusahaan dan intervensi di kilang Schwedt tetap dalam diskusi, tetapi belum diputuskan.
Para pejabat juga memeriksa bagaimana KfW dapat mengurangi tekanan pada perusahaan kritis dengan mendukung mereka dengan pinjaman lebih lanjut, atau jalur kredit darurat yang dapat mereka gunakan jika harga energi melonjak dan memicu margin call yang mahal pada posisi pasar mereka.
Awal tahun ini, KfW membantu perusahaan energi Jerman Uniper, divisi gas EnBW VNG dan operator pembangkit listrik tenaga batu bara Leag mengatasi volatilitas di pasar energi.
Jerman juga memeriksa bagaimana mereka akan menjatah gas dalam keadaan darurat. Regulatornya sedang mempertimbangkan apakah akan memberikan prioritas industri di atas rumah tangga, yang akan menjadi kebalikan dari kebijakan saat ini di mana bisnis akan dihentikan terlebih dahulu.
Menurut para sumber, saat ini sedang dibahas bagaimana tindakan tersebut dapat dilakukan dalam praktik, seperti misalnya dengan mengambil kendali kilang PCK yang dioperasikan oleh Rosneft Rusia di Schwedt dekat Polandia. Kilang ini menyumbang sebagian besar sisa impor minyak Rusia Jerman dan dapat terkena embargo minyak Uni Eropa.
Salah satu sumber mengatakan bahwa nasionalisasi perusahaan energi adalah pilihan yang sedang dipertimbangkan. Akan tetapi, langkah itu harus dipertimbangkan dengan hati-hati dan dibenarkan dengan alasan mengamankan pasokan energi, bukan terkait sanksi bagi Rusia.
Dua orang yang mengetahui masalah tersebut mnambahkan, Jerman juga dapat mengambil saham di perusahaan lain. Pada tahun 2018, Jerman mengambil langkah itu ketika bank pembangunan negara KfW membeli 20% dari operator jaringan energi 50Hertz untuk menepis tawaran dari State Grid China.
Paket darurat pemerintah terakhir belum diselesaikan. Salah satu orang memperingatkan bahwa mengambil saham minoritas di perusahaan dan intervensi di kilang Schwedt tetap dalam diskusi, tetapi belum diputuskan.
Para pejabat juga memeriksa bagaimana KfW dapat mengurangi tekanan pada perusahaan kritis dengan mendukung mereka dengan pinjaman lebih lanjut, atau jalur kredit darurat yang dapat mereka gunakan jika harga energi melonjak dan memicu margin call yang mahal pada posisi pasar mereka.
Awal tahun ini, KfW membantu perusahaan energi Jerman Uniper, divisi gas EnBW VNG dan operator pembangkit listrik tenaga batu bara Leag mengatasi volatilitas di pasar energi.
Jerman juga memeriksa bagaimana mereka akan menjatah gas dalam keadaan darurat. Regulatornya sedang mempertimbangkan apakah akan memberikan prioritas industri di atas rumah tangga, yang akan menjadi kebalikan dari kebijakan saat ini di mana bisnis akan dihentikan terlebih dahulu.
(fai)
tulis komentar anda