Soal Penyakit Mulut dan Kuku, Buwas: Tak Ada Kaitannya dengan Daging Kerbau Impor
Selasa, 10 Mei 2022 - 19:15 WIB
JAKARTA - Perum Bulog memastikan daging kerbau yang diimpor dari India tidak terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK). Penyakit itu saat ini menginfeksi sejumlah hewan ternak di Jawa Timur.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso atau Buwas menegaskan daging kerbau yang diimpor telah melalui pemeriksaan laboratorium yang ketat, sebelum dijual di pasar domestik.
"PMK tidak ada kaitannya dengan daging kerbau impor. Karena daging tersebut begitu sampai di Indonesia tidak bisa langsung dijual karena ada pemeriksaan laboratorium. Begitu layak konsumsi baru diedarkan," ungkap Buwas saat ditemui di kawasan Bulog, Selasa (10/5/2022).
Wabah PMK pada hewan ternak memang berpotensi berdampak serius bagi industri peternakan nasional. Meski begitu, Buwas optimistis masalah itu akan segera diselesaikan oleh pemerintah.
Sebelumnya, holding BUMN pangan atau ID Food melakukan berbagai upaya pencegahan agar hewan ternak di peternakan yang dikelola aman dan bebas dari wabah.
“Sesuai arahan pemerintah untuk melakukan pencegahan, pengawasan dan pengendalian untuk memberikan proteksi kepada hewan ternak," ujar Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso atau Buwas menegaskan daging kerbau yang diimpor telah melalui pemeriksaan laboratorium yang ketat, sebelum dijual di pasar domestik.
"PMK tidak ada kaitannya dengan daging kerbau impor. Karena daging tersebut begitu sampai di Indonesia tidak bisa langsung dijual karena ada pemeriksaan laboratorium. Begitu layak konsumsi baru diedarkan," ungkap Buwas saat ditemui di kawasan Bulog, Selasa (10/5/2022).
Wabah PMK pada hewan ternak memang berpotensi berdampak serius bagi industri peternakan nasional. Meski begitu, Buwas optimistis masalah itu akan segera diselesaikan oleh pemerintah.
Sebelumnya, holding BUMN pangan atau ID Food melakukan berbagai upaya pencegahan agar hewan ternak di peternakan yang dikelola aman dan bebas dari wabah.
Baca Juga
“Sesuai arahan pemerintah untuk melakukan pencegahan, pengawasan dan pengendalian untuk memberikan proteksi kepada hewan ternak," ujar Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan.
(uka)
tulis komentar anda