Bukan Hanya Batu Bara, Ini Harta Karun yang Terkandung di Perut Bumi IKN Nusantara
Senin, 16 Mei 2022 - 18:51 WIB
Total sumber daya bijih emas di Kalimantan mencapai 746,98 juta ton atau 5% dari total sumber daya emas nasional yang tercatat mencapai 14,96 miliar ton.
Sedangkan sumber daya perak sebesar 305,67 juta ton atau sekitar 4% dari total sumber daya perak nasional sebesar 7,57 miliar ton.
Di Kaltim sendiri, saar ini baru ada dua perusahaan yang mengantongi IUP (Izin Usaha Pertambangan) untuk mengelola tambah emas dan perak tersebut.
Selain emas dan perak juga terdapat bantuan andesit yang menjadi salah satu bahan baku untuk membangun bendungan.
Kekayaan lainnya juga bersumber dari sektor migas (minyak dan gas). Ketersediaan migas di pulau Borneo bisa dibilang cukup melimpah.
Bahkan, presiden Jokowi telah mempunyai proyek untuk mengembangkan hulu migas dikawasan tersebut dengan total nilai proyek USD6,98 miliar.
Mega proyek tersebut yang rencananya bakal beroperasi tahun 2025 adalah proyek gas laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD).
Proyek IDD yang terletak di Kutai Basin, lepas pantai Kalimantan Timur ini terdiri dari Lapangan Bangka, Gendalo Hub dan Gehem Hub.
Nantinya Bila Gendalo dan Gehem Hub ini beroperasi, maka diperkirakan bisa menghasilkan gas sebanyak 844 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 27.000 barel minyak per hari.
Sedangkan sumber daya perak sebesar 305,67 juta ton atau sekitar 4% dari total sumber daya perak nasional sebesar 7,57 miliar ton.
Di Kaltim sendiri, saar ini baru ada dua perusahaan yang mengantongi IUP (Izin Usaha Pertambangan) untuk mengelola tambah emas dan perak tersebut.
Selain emas dan perak juga terdapat bantuan andesit yang menjadi salah satu bahan baku untuk membangun bendungan.
Kekayaan lainnya juga bersumber dari sektor migas (minyak dan gas). Ketersediaan migas di pulau Borneo bisa dibilang cukup melimpah.
Bahkan, presiden Jokowi telah mempunyai proyek untuk mengembangkan hulu migas dikawasan tersebut dengan total nilai proyek USD6,98 miliar.
Mega proyek tersebut yang rencananya bakal beroperasi tahun 2025 adalah proyek gas laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD).
Proyek IDD yang terletak di Kutai Basin, lepas pantai Kalimantan Timur ini terdiri dari Lapangan Bangka, Gendalo Hub dan Gehem Hub.
Nantinya Bila Gendalo dan Gehem Hub ini beroperasi, maka diperkirakan bisa menghasilkan gas sebanyak 844 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 27.000 barel minyak per hari.
tulis komentar anda