Rupiah Hari Ini Dibuka Menguat di Level Rp14.697 per Dolar AS
Selasa, 17 Mei 2022 - 10:40 WIB
JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah terpantau menguat pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (17/5/2022). Rupiah pagi ini menguat 0,44% dari penutupan perdagangan Senin (16/5) di level Rp14.697 per dolar AS.
Mengutip Bloomberg pada pukul 9.06 WIB, rupiah bergerak ke level Rp14.632 per dolar AS. Di sisi lain, mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Indeks dolar terpantau melemah 0,05% atau 0,052 poin ke posisi 104.14.
Bersamaan dengan rupiah, sejumlah mata uang Asia lainnya juga menguat seperti won Korea Selatan yang menguat 0,50%, yuan China menguat 0,24%, dan baht Thailand naik 0,16%. Sementara itu, yen Jepang terpantau melemah 0,13% terhadap dolar AS.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi sebelumnya mengatakan dolar naik ke level tertinggi baru 20 tahun karena berlanjutnya kekhawatiran bahwa tindakan bank sentral untuk menurunkan inflasi yang tinggi akan menghambat pertumbuhan ekonomi global, meningkatkan daya tarik mata uang safe-haven.
"Dengan kondisi ekonomi global yang terus bermasalah dan inflasi yang tinggi membuat bank sentral global menaikan suku bunga ini akan berpengaruh terhadap pelemahan mata uang rupiah," katanya.
Ibrahim menjelaskan, saat ini investor condong ke aset safe-haven seperti dolar AS karena kekhawatiran telah meningkat tentang kemampuan Fed untuk menekan inflasi tanpa menyebabkan resesi, serta dampak dari perang di Ukraina dan meningkatnya kasus Covid-19 di China yang melemahkan permintaan. Untuk perdagangan pekan ini, Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun bisa ditutup melemah di rentang Rp14.600-Rp14.660.
Mengutip Bloomberg pada pukul 9.06 WIB, rupiah bergerak ke level Rp14.632 per dolar AS. Di sisi lain, mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Indeks dolar terpantau melemah 0,05% atau 0,052 poin ke posisi 104.14.
Bersamaan dengan rupiah, sejumlah mata uang Asia lainnya juga menguat seperti won Korea Selatan yang menguat 0,50%, yuan China menguat 0,24%, dan baht Thailand naik 0,16%. Sementara itu, yen Jepang terpantau melemah 0,13% terhadap dolar AS.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi sebelumnya mengatakan dolar naik ke level tertinggi baru 20 tahun karena berlanjutnya kekhawatiran bahwa tindakan bank sentral untuk menurunkan inflasi yang tinggi akan menghambat pertumbuhan ekonomi global, meningkatkan daya tarik mata uang safe-haven.
"Dengan kondisi ekonomi global yang terus bermasalah dan inflasi yang tinggi membuat bank sentral global menaikan suku bunga ini akan berpengaruh terhadap pelemahan mata uang rupiah," katanya.
Ibrahim menjelaskan, saat ini investor condong ke aset safe-haven seperti dolar AS karena kekhawatiran telah meningkat tentang kemampuan Fed untuk menekan inflasi tanpa menyebabkan resesi, serta dampak dari perang di Ukraina dan meningkatnya kasus Covid-19 di China yang melemahkan permintaan. Untuk perdagangan pekan ini, Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun bisa ditutup melemah di rentang Rp14.600-Rp14.660.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda