IIGCE 2022, API: Dorong Pengembangan Panas Bumi Sebagai Energi Berkelanjutan
Selasa, 17 Mei 2022 - 15:56 WIB
JAKARTA - Asosiasi Panasbumi Indonesia ( API ) didukung Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan & Konservasi Energi ( EBTKE ), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menyelenggarakan kegiatan The 8th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2022 pada tanggal 14-16 September 2022 di Jakarta Convention Center.
Mengangkat tema "Geothermal: The Sustainable Energy for Green Recovery, Energy Transisition, and Security", acara ini sejalan dengan kebijakan pemerintah saat ini untuk mewujudkan energi hijau yang berkelanjutan.
Panas bumi diakui sebagai sumber energi bersih ramah lingkungan yang cocok sebagai base load sustainable yang bisa berproduksi sampai lebih 100 tahun. Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), hingga 2030 kapasitas panas bumi ditargetkan bertambah 3.355 megawatt (MW).
"Panas bumi merupakan sumber energi yang dapat diandalkan dalam memenuhi kebutuhan energi ramah lingkungan saat ini dan di masa depan sebagai energi yang handal dalam menyuplai kebutuhan beban dasar ketenagalistrikan. Sehingga dapat dikatakan bahwa panas bumi merupakan sumber energi yang unggul," kata Ketua Umum API Prijandaru Effendi dalam konferensi pers, The 8th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2022, Selasa (17/5/2022).
Prijandaru menjelaskan, melalui IIGCE yang berkolaborasi dengan On Us Asia sebagai penyelenggara ini, komitmen pengembangan panas bumi akan terus dipacu dengan melibatkan berbagai pihak, untuk bersama-sama mengambil langkah-langkah strategis, terukur, dan berkelanjutan untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
"IIGCE 2022 ini juga akan menjadi side events dalam memperkuat komitmen Indonesia di dalam Konferensi Tingkat Tinggi G-20 yang salah satu fokus utamanya adalah transisi energi untuk menjamin akses atas kebutuhan energi, teknologi yang menunjang pengembangan energi bersih serta dukungan dana yang berkelanjutan," tambahnya.
Acara ini juga menjadi forum mempertemukan lembaga pemerintah, pembuat kebijakan, pemangku kepentingan, investor, perusahaan jasa, akademisi, dan pakar untuk berbagi perkembangan terbaru mengenai industri panas bumi.
Ketua Pelaksana IIGCE 2022 Riza Pasikki menambahkan, tema yang diangkat dalam konvensi kali ini juga memiliki relevansi dengan isu global dan kebijakan pemerintah saat ini untuk mewujudkan energi hijau yang berkelanjutan.
Mengangkat tema "Geothermal: The Sustainable Energy for Green Recovery, Energy Transisition, and Security", acara ini sejalan dengan kebijakan pemerintah saat ini untuk mewujudkan energi hijau yang berkelanjutan.
Panas bumi diakui sebagai sumber energi bersih ramah lingkungan yang cocok sebagai base load sustainable yang bisa berproduksi sampai lebih 100 tahun. Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), hingga 2030 kapasitas panas bumi ditargetkan bertambah 3.355 megawatt (MW).
"Panas bumi merupakan sumber energi yang dapat diandalkan dalam memenuhi kebutuhan energi ramah lingkungan saat ini dan di masa depan sebagai energi yang handal dalam menyuplai kebutuhan beban dasar ketenagalistrikan. Sehingga dapat dikatakan bahwa panas bumi merupakan sumber energi yang unggul," kata Ketua Umum API Prijandaru Effendi dalam konferensi pers, The 8th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2022, Selasa (17/5/2022).
Prijandaru menjelaskan, melalui IIGCE yang berkolaborasi dengan On Us Asia sebagai penyelenggara ini, komitmen pengembangan panas bumi akan terus dipacu dengan melibatkan berbagai pihak, untuk bersama-sama mengambil langkah-langkah strategis, terukur, dan berkelanjutan untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
"IIGCE 2022 ini juga akan menjadi side events dalam memperkuat komitmen Indonesia di dalam Konferensi Tingkat Tinggi G-20 yang salah satu fokus utamanya adalah transisi energi untuk menjamin akses atas kebutuhan energi, teknologi yang menunjang pengembangan energi bersih serta dukungan dana yang berkelanjutan," tambahnya.
Acara ini juga menjadi forum mempertemukan lembaga pemerintah, pembuat kebijakan, pemangku kepentingan, investor, perusahaan jasa, akademisi, dan pakar untuk berbagi perkembangan terbaru mengenai industri panas bumi.
Ketua Pelaksana IIGCE 2022 Riza Pasikki menambahkan, tema yang diangkat dalam konvensi kali ini juga memiliki relevansi dengan isu global dan kebijakan pemerintah saat ini untuk mewujudkan energi hijau yang berkelanjutan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda