Sebanyak 40% Sumber Daya Panas Bumi Berpusat di Jantung Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia memiliki harta karun energi yang jumlahnya melimpah, namun belum digunakan dengan optimal, yaitu energi panas bumi . Panas bumi termasuk energi terbarukan yang bisa mendorong komitmen Indonesia mencapai net zero carbon emission pada 2060.
Langkah pemerintah salah satunya dengan penggunaan energi baru terbarukan melalui sejumlah langkah melalui berbagai lembaga dan kementerian dan lembaga serta sejumlah unsur swasta.
Direktur PT Geo Dipa Energi , Riki Firmandha Ibrahim mengatakan, pencapaian target NZE Indonesia telah disampaikan oleh Pemerintah dalam pertemuan dengan para pemimpin dunia di UNCCC 2021 (COP26) Glasgow-UK, dimana diperlukan mdukungan dari berbagai pemangku kepentingan di sektor EBT, baik dari segi regulasi, teknologi, dan sumber daya EBT untuk mencapai komitmen NZE.
"Proyek Net Zero emisi Tantangan pemanasan global semakin besar, baik berupa kejadian ekstrim maupun perubahan iklim jangka Panjang. Tanpa usaha menurunkan emisi, rata- rata suhu global akan meningkat 3-3,5 derajat Celsius. Sebanyak 40% sumber daya panas bumi berpusat di Jantung Indonesia," kata Direktur PT Geo Dipa Energi, Riki Firmandha Ibrahim dalam webinar Virtual, Sabtu (12/2/2022).
Sementara itu, pasokan listrik Indonesia berperan besar dalam mencapai Emisi Nol Bersih (NZE) dan Indonesia telah menyusun target Penyediaan Listrik ramah lingkungan berdasarkan Sumberdaya & energi yang Berkelanjutan dan terbarukan.
"Tak hanya semata-mata isu pengurangan dari karbon, namun disitu adanya bagaimana menggantikan energi ffosil yang kita miliki saya yakin tantangan ini juga tak hanya di Indonesia. Merupakan misi indonesia yang disepakai pro kontra kita banyak manfaatnya misalnya negara Investasi dan pendanaan dan juga PNBP," urainya.
Kontribusi Langsung Pemanfaatan Panas Bumi untuk Indonesia mencakup Ketahanan Energi Nasional, Peningkatan Investasi dalam dan luar negeri, Kontribusi Fiskal, Pelestarian Lingkungan, Penyediaan Listrik ramah lingkungan untuk ketahanan, energi nasional dan Mendorong peningkatan perekonomian lokal/daerah.
"Isu perubahan iklim ini kedepan semakin besar dan tinggi dan ini menjadi satu peluang melihat Indonesia memiliki SDM yang besar, termasuk hutannya dengan hasil pendapatan dari harapan-harapan kita kedepan, bahwa energi panas bumi menyatakan hampir nomor 1 dunia dengan potensi yang paling besar, meski tak bisa dijual tapi memberikan kebermanfaatan yang besar," tandasnya.
Langkah pemerintah salah satunya dengan penggunaan energi baru terbarukan melalui sejumlah langkah melalui berbagai lembaga dan kementerian dan lembaga serta sejumlah unsur swasta.
Direktur PT Geo Dipa Energi , Riki Firmandha Ibrahim mengatakan, pencapaian target NZE Indonesia telah disampaikan oleh Pemerintah dalam pertemuan dengan para pemimpin dunia di UNCCC 2021 (COP26) Glasgow-UK, dimana diperlukan mdukungan dari berbagai pemangku kepentingan di sektor EBT, baik dari segi regulasi, teknologi, dan sumber daya EBT untuk mencapai komitmen NZE.
"Proyek Net Zero emisi Tantangan pemanasan global semakin besar, baik berupa kejadian ekstrim maupun perubahan iklim jangka Panjang. Tanpa usaha menurunkan emisi, rata- rata suhu global akan meningkat 3-3,5 derajat Celsius. Sebanyak 40% sumber daya panas bumi berpusat di Jantung Indonesia," kata Direktur PT Geo Dipa Energi, Riki Firmandha Ibrahim dalam webinar Virtual, Sabtu (12/2/2022).
Sementara itu, pasokan listrik Indonesia berperan besar dalam mencapai Emisi Nol Bersih (NZE) dan Indonesia telah menyusun target Penyediaan Listrik ramah lingkungan berdasarkan Sumberdaya & energi yang Berkelanjutan dan terbarukan.
"Tak hanya semata-mata isu pengurangan dari karbon, namun disitu adanya bagaimana menggantikan energi ffosil yang kita miliki saya yakin tantangan ini juga tak hanya di Indonesia. Merupakan misi indonesia yang disepakai pro kontra kita banyak manfaatnya misalnya negara Investasi dan pendanaan dan juga PNBP," urainya.
Kontribusi Langsung Pemanfaatan Panas Bumi untuk Indonesia mencakup Ketahanan Energi Nasional, Peningkatan Investasi dalam dan luar negeri, Kontribusi Fiskal, Pelestarian Lingkungan, Penyediaan Listrik ramah lingkungan untuk ketahanan, energi nasional dan Mendorong peningkatan perekonomian lokal/daerah.
"Isu perubahan iklim ini kedepan semakin besar dan tinggi dan ini menjadi satu peluang melihat Indonesia memiliki SDM yang besar, termasuk hutannya dengan hasil pendapatan dari harapan-harapan kita kedepan, bahwa energi panas bumi menyatakan hampir nomor 1 dunia dengan potensi yang paling besar, meski tak bisa dijual tapi memberikan kebermanfaatan yang besar," tandasnya.
(akr)