Trading Kontrak Berjangka Kripto, Begini Cara yang Efektif
Senin, 30 Mei 2022 - 21:01 WIB
JAKARTA - Trading kontrak berjangka kripto dikenal ampuh untuk melindungi portfolio, khususnya ketika nilai pasar melempem. Di kajian Coinglass terbaru, volume perdagangan di pasar derivatif seperti Bitcoin Futures, lebih tinggi dua kali lipat daripada di pasar spot kripto. Walau ampuh dan likuid, tetap diperlukan cara trading yang efektif.
Kontrak berjangka (futures contract) kripto adalah bagian dari pasar derivatif (turunan) yang perdagangan kontraknya, berdasarkan pergerakan harga kripto di pasar spot.
Di kontrak berjangka , ada fitur adalah leverage untuk memaksimalkan modal para trader untuk perdagangan yang lebih besar, guna memperbesar peluang meraih keuntungan.
Sedangkan di pasar spot, trader harus menunggu kenaikan harga dibandingkan dengan harga pembelian untuk membukukan keuntungan. Jadi, di pasar derivatif, trader memproyeksikan apakah harga kripto tertentu di pasar spot itu naik atau turun.
Berkat leverage (misalnya 50x) untuk mendongkrak nilai modalnya, maka jika harga bergerak sesuai proyeksi, maka trader membukukan keuntungan jauh lebih lebih tinggi daripada perdagangan di pasar spot.
“Perdagangan kontrak berjangka kripto tak hanya memerlukan analisis teknikal yang tepat dan manajemen uang, tetapi perlu menerapkan teori profit-loss ratio (PNL),” kata CEO Bursa Kripto CoinEx, Haipo Yang, Jumat (27/5/2022).
Selain crypto spot market, CoinEx juga memfasilitasi kontrak berjangka kripto. Haipo menjelaskan secara umum soal apa itu PNL untuk aspek win ratio, yakni yang dihitung dengan membagi jumlah kemenangan dengan jumlah total perdagangan kemudian dikalikan dengan 100%.
“Misalnya seorang trader melakukan 10 perdagangan dan mencetak keuntungan dalam 5 perdagangan. Jadi, win ratio-nya adalah 50 persen. Kendati moderat dan kemungkinan menekan kerugian, trader masih mendapat banyak keuntungan,” sebut Haipo.
Kontrak berjangka (futures contract) kripto adalah bagian dari pasar derivatif (turunan) yang perdagangan kontraknya, berdasarkan pergerakan harga kripto di pasar spot.
Di kontrak berjangka , ada fitur adalah leverage untuk memaksimalkan modal para trader untuk perdagangan yang lebih besar, guna memperbesar peluang meraih keuntungan.
Baca Juga
Sedangkan di pasar spot, trader harus menunggu kenaikan harga dibandingkan dengan harga pembelian untuk membukukan keuntungan. Jadi, di pasar derivatif, trader memproyeksikan apakah harga kripto tertentu di pasar spot itu naik atau turun.
Berkat leverage (misalnya 50x) untuk mendongkrak nilai modalnya, maka jika harga bergerak sesuai proyeksi, maka trader membukukan keuntungan jauh lebih lebih tinggi daripada perdagangan di pasar spot.
“Perdagangan kontrak berjangka kripto tak hanya memerlukan analisis teknikal yang tepat dan manajemen uang, tetapi perlu menerapkan teori profit-loss ratio (PNL),” kata CEO Bursa Kripto CoinEx, Haipo Yang, Jumat (27/5/2022).
Selain crypto spot market, CoinEx juga memfasilitasi kontrak berjangka kripto. Haipo menjelaskan secara umum soal apa itu PNL untuk aspek win ratio, yakni yang dihitung dengan membagi jumlah kemenangan dengan jumlah total perdagangan kemudian dikalikan dengan 100%.
“Misalnya seorang trader melakukan 10 perdagangan dan mencetak keuntungan dalam 5 perdagangan. Jadi, win ratio-nya adalah 50 persen. Kendati moderat dan kemungkinan menekan kerugian, trader masih mendapat banyak keuntungan,” sebut Haipo.
tulis komentar anda