Kabar Gembira! Harga Pertalite, Solar dan LPG 3 Kg Batal Naik
Jum'at, 03 Juni 2022 - 19:10 WIB
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memastikan tidak ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) penugasan jenis Pertalite, Solar bersubsidi dan LPG 3 Kg setelah pemerintah memutuskan penambahan subsidi dan kompensasi energi . Berdasarkan laporan, belanja subsidi BBM dan LPG pada 2022 semula dianggarkan Rp77,5 triliun dan kompensasi BBM Rp18,5 triliun.
Pemerintah kemudian menetapkan kebijakan penambahan subsidi Rp71,8 triliun dan kompensasi BBM Rp234 triliun menjadi Rp401,8 triliun sesuai asumsi harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) USD100/barel. "Di tengah tantangan berat lonjakan harga minyak mentah dunia yang sangat tinggi, pemerintah memilih kebijakan pro rakyat dengan menambah alokasi subsidi BBM dan LPG agar harga lebih stabil dan daya beli masyarakat tetap terjaga. Ini wujud negara hadir untuk melindungi masyarakatnya," ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, di Jakarta, Jumat (3/6/2022).
Nicke memastikan dengan tambahan alokasi subsidi tersebut, Pemerintah bersama Pertamina memastikan tidak ada kenaikan harga Pertalite, Solar bersubsidi dan LPG 3 Kg. Pihaknya mengapresiasi dukungan pemerintah dalam penyediaan dan distribusi BBM dan LPG dengan menambah alokasi subsidi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2022.
Dia menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah mengajukan penambahan subsidi untuk mendukung upaya Pertamina dalam penyediaan dan penyaluran BBM dan LPG bersubsidi yang sangat diperlukan oleh masyarakat miskin, menengah, rentan dan UMKM.
Lebih lanjut Nicke menjelaskan, dukungan pemerintah kepada Pertamina tidak hanya dengan menambah alokasi subsidi BBM dan LPG, namun juga dibuktikan dengan pembayaran kompensasi BBM yang sudah berlangsung sejak awal tahun 2022.
"Dukungan pemerintah yang disampaikan menteri keuangan merupakan solusi bagi Pertamina. Kebijakan ini sangat membantu perseroan agar Pertamina tetap dapat menjalankan fungsi dalam penyediaan dan distribusi BBM dan LPG bersubsidi," imbuh Nicke.
Untuk itu, Pertamina akan berupaya maksimal agar subsidi yang dialokasikan Pemerintah untuk BBM dan LPG dalam APBN 2022 dapat lebih optimal pemanfaatannya bagi masyarakat yang membutuhkan dan sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan.
"Kami akan memastikan pasokan mencukupi dan pengawasan terus ditingkatkan agar alokasi subsidi BBM dan LPG tepat sasaran," kata Nicke.
Menteri ESDM Arifin Tasrif sebelumnya memberi sinyal kenaikan harga pertalite dan elpiji 3 kilogram. Dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI pada Rabu (13/4/2022), solusi kenaikan harga adalah langkah jangka menengah pemerintah merespons gejolak pasar minyak dunia.
Tak hanya itu, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga menyampaikan rencana kenaikan Pertalite saat meninjau perkembangan proyek LRT di Bekasi, Jumat (1/4/2022). Kenaikan secara bertahap akan dilakukan mulai Juli-September.
Pemerintah kemudian menetapkan kebijakan penambahan subsidi Rp71,8 triliun dan kompensasi BBM Rp234 triliun menjadi Rp401,8 triliun sesuai asumsi harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) USD100/barel. "Di tengah tantangan berat lonjakan harga minyak mentah dunia yang sangat tinggi, pemerintah memilih kebijakan pro rakyat dengan menambah alokasi subsidi BBM dan LPG agar harga lebih stabil dan daya beli masyarakat tetap terjaga. Ini wujud negara hadir untuk melindungi masyarakatnya," ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, di Jakarta, Jumat (3/6/2022).
Nicke memastikan dengan tambahan alokasi subsidi tersebut, Pemerintah bersama Pertamina memastikan tidak ada kenaikan harga Pertalite, Solar bersubsidi dan LPG 3 Kg. Pihaknya mengapresiasi dukungan pemerintah dalam penyediaan dan distribusi BBM dan LPG dengan menambah alokasi subsidi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2022.
Dia menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah mengajukan penambahan subsidi untuk mendukung upaya Pertamina dalam penyediaan dan penyaluran BBM dan LPG bersubsidi yang sangat diperlukan oleh masyarakat miskin, menengah, rentan dan UMKM.
Lebih lanjut Nicke menjelaskan, dukungan pemerintah kepada Pertamina tidak hanya dengan menambah alokasi subsidi BBM dan LPG, namun juga dibuktikan dengan pembayaran kompensasi BBM yang sudah berlangsung sejak awal tahun 2022.
"Dukungan pemerintah yang disampaikan menteri keuangan merupakan solusi bagi Pertamina. Kebijakan ini sangat membantu perseroan agar Pertamina tetap dapat menjalankan fungsi dalam penyediaan dan distribusi BBM dan LPG bersubsidi," imbuh Nicke.
Untuk itu, Pertamina akan berupaya maksimal agar subsidi yang dialokasikan Pemerintah untuk BBM dan LPG dalam APBN 2022 dapat lebih optimal pemanfaatannya bagi masyarakat yang membutuhkan dan sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan.
"Kami akan memastikan pasokan mencukupi dan pengawasan terus ditingkatkan agar alokasi subsidi BBM dan LPG tepat sasaran," kata Nicke.
Menteri ESDM Arifin Tasrif sebelumnya memberi sinyal kenaikan harga pertalite dan elpiji 3 kilogram. Dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI pada Rabu (13/4/2022), solusi kenaikan harga adalah langkah jangka menengah pemerintah merespons gejolak pasar minyak dunia.
Tak hanya itu, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga menyampaikan rencana kenaikan Pertalite saat meninjau perkembangan proyek LRT di Bekasi, Jumat (1/4/2022). Kenaikan secara bertahap akan dilakukan mulai Juli-September.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda