Pemberdayaan UMKM Perempuan Percepat Pemulihan Ekonomi
Kamis, 30 Juni 2022 - 20:30 WIB
JAKARTA - Percepatan pemulihan ekonomi nasional pascapandemi tidak bisa mengesampingkan perempuan. Harus diakui, perempuan memainkan peran strategis dalam pergerakan roda ekonomi mulai dari tataran rumah tangga sampai ke tingkat nasional.
Namun demikian, ketimpangan gender masih menghambat kontribusi perempuan dalam perekonomian. Berdasarkan laporan, 53,76 persen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dimiliki perempuan, di mana 97 persen karyawan juga perempuan. Selama ini UMKM menjadi penopang ekonomi nasional dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 61 persen, investasi 60 persen, dan ekspor 14,4 persen.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK mengatakan emerintah betul-betul mendorong ekonomi perempuan seperti memberikan bansos bagi pelaku UMKM, kemudian dan insentif perpajakan, ada relaksasi restrukturisasi, kredit usaha mikro, perluasan pembiayaan UMKM dan kemudian juga ada Kementerian/Lembaga dan BUMN yang menyangga UMKM. Pasalnya banyak perempuan yang mengalami dampak sosial maupun psikologis dari pandemi Covid-19.
Namun demikian, pihaknya juga melihat optimisme pelaku UMKM yang sebagian besar pelaku usaha ini adalah perempuan. Menurut dia perempuan Indonesia tangguh menghadapi berbagai macam guncangan global.
"Ada ketahanan dan resiliensi dari perempuan-perempuan pelaku UMKM di Indonesia. Rupanya pelaku UMKM perempuan di Indonesia itu tangguh, sebagian besar depresinya hanya ringan. Sebanyak 93,90% secara umum kesehatan mental para pelaku UMKM itu baik," kata dia, di acara Empowerment Companies Award (WECA) 2022: Equal Opportunity, Equal Progress secara virtual, baru-baru ini.
Terkait program Kemenko PMK dalam upaya pemberdayaan perempuan ini, Femmy menjelaskan bahwa pihaknya telah mengkoordinasikan, mengendalikan kebijakan-kebijakan nasional, salah satunya berkenaan dengan pemberdayaan ekonomi nasional.
"Kami punya kegiatan pemberdayaan perempuan yang salah satunya bekerjasama dengan Kominfo. Jadi kemenko PMK bekerjasama dengan meluncurkan program pelatihan fintech bagi perempuan wirausaha khususnya dan maupun masyarakat umumnya," kata dia.
Srikandi BUMN Bidang Pengkajian dan Pendampingan Perempuan, sekaligus Ketua Srikandi Telkom Group Justi Ariesthiawati mengatakan perempuan adalah representasi dari setengah populasi dunia. Maka artinya, perempuan adalah representasi dari setengah potensi masyarakat dunia.
Berdasarkan UN Suistainable Goals juga, menyatakan bahwa pemberdayaan perempuan sangat penting untuk memperluas pertumbuhan ekonomi dan memajukan perkembangan sosial. Peningkatan peran wirausaha perempuan erat kaitannya dengan pemulihan ekonomi berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan ini, kesetaraan finansial antarjender harus diperjuangkan demi terwujudnya inklusivitas ekonomi.
"Perempuan itu adalah agen utama perubahan pembangunan. Tercapainya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan sangat penting untuk membangun masyarakat yang adil, inklusif, sejahtera dan damai," kata dia.
Namun demikian, ketimpangan gender masih menghambat kontribusi perempuan dalam perekonomian. Berdasarkan laporan, 53,76 persen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dimiliki perempuan, di mana 97 persen karyawan juga perempuan. Selama ini UMKM menjadi penopang ekonomi nasional dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 61 persen, investasi 60 persen, dan ekspor 14,4 persen.
Baca Juga
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK mengatakan emerintah betul-betul mendorong ekonomi perempuan seperti memberikan bansos bagi pelaku UMKM, kemudian dan insentif perpajakan, ada relaksasi restrukturisasi, kredit usaha mikro, perluasan pembiayaan UMKM dan kemudian juga ada Kementerian/Lembaga dan BUMN yang menyangga UMKM. Pasalnya banyak perempuan yang mengalami dampak sosial maupun psikologis dari pandemi Covid-19.
Namun demikian, pihaknya juga melihat optimisme pelaku UMKM yang sebagian besar pelaku usaha ini adalah perempuan. Menurut dia perempuan Indonesia tangguh menghadapi berbagai macam guncangan global.
"Ada ketahanan dan resiliensi dari perempuan-perempuan pelaku UMKM di Indonesia. Rupanya pelaku UMKM perempuan di Indonesia itu tangguh, sebagian besar depresinya hanya ringan. Sebanyak 93,90% secara umum kesehatan mental para pelaku UMKM itu baik," kata dia, di acara Empowerment Companies Award (WECA) 2022: Equal Opportunity, Equal Progress secara virtual, baru-baru ini.
Terkait program Kemenko PMK dalam upaya pemberdayaan perempuan ini, Femmy menjelaskan bahwa pihaknya telah mengkoordinasikan, mengendalikan kebijakan-kebijakan nasional, salah satunya berkenaan dengan pemberdayaan ekonomi nasional.
"Kami punya kegiatan pemberdayaan perempuan yang salah satunya bekerjasama dengan Kominfo. Jadi kemenko PMK bekerjasama dengan meluncurkan program pelatihan fintech bagi perempuan wirausaha khususnya dan maupun masyarakat umumnya," kata dia.
Baca Juga
Srikandi BUMN Bidang Pengkajian dan Pendampingan Perempuan, sekaligus Ketua Srikandi Telkom Group Justi Ariesthiawati mengatakan perempuan adalah representasi dari setengah populasi dunia. Maka artinya, perempuan adalah representasi dari setengah potensi masyarakat dunia.
Berdasarkan UN Suistainable Goals juga, menyatakan bahwa pemberdayaan perempuan sangat penting untuk memperluas pertumbuhan ekonomi dan memajukan perkembangan sosial. Peningkatan peran wirausaha perempuan erat kaitannya dengan pemulihan ekonomi berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan ini, kesetaraan finansial antarjender harus diperjuangkan demi terwujudnya inklusivitas ekonomi.
"Perempuan itu adalah agen utama perubahan pembangunan. Tercapainya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan sangat penting untuk membangun masyarakat yang adil, inklusif, sejahtera dan damai," kata dia.
(nng)
tulis komentar anda