Rusia Baru Saja Kehilangan Aliran Pendapatan Miliaran dolar

Minggu, 05 Januari 2025 - 07:36 WIB
loading...
Rusia Baru Saja Kehilangan...
Rusia tidak lagi dapat mengirimkan gas ke Eropa melalui pipa Ukraina setelah kesepakatan lima tahun, yang dicapai sebelum perang dimulai, berakhir pada tahun baru 2025. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Rusia tidak lagi dapat mengirimkan gas ke Eropa melalui pipa Ukraina setelah kesepakatan lima tahun, yang dicapai sebelum perang dimulai, berakhir pada tahun baru 2025. Hal ini menandai aturan lama yang menggunakan Ukraina sebagai saluran untuk gas Rusia ke Barat.

Perjanjian transit gas tersebut sempat berlanjut, bahkan ketika perang Rusia-Ukraina dengan skala penuh pecah pada tahun 2022, lalu. Beberapa negara-negara Eropa yang menerima gas itu di antaranya adalah Slovakia dan Austria, yang membayar Rusia untuk energi tersebut.



Reuters menghitung hingga Desember 2024, ekonomi Rusia diperkirakan memperoleh sekitar USD5 miliar setara Rp79,9 triliun (kurs Rp15.987 per USD) dari pipa gas melalui Ukraina. Diperkirakan juga bahwa Kiev menerima antara USD800 juta hingga USD1 miliar (Rp15,98 triliun) selama satu tahun dari biaya transit gas.

Tetapi Ukraina telah mengisyaratkan dalam beberapa bulan terakhir bahwa mereka berencana untuk membiarkan kesepakatan itu berakhir pada 1 Januari 2025, dan kini mereka telah memenuhi janjinya.

"Ketika Putin dianugerahi kepresidenan Rusia lebih dari 25 tahun yang lalu, transit gas tahunan melalui Ukraina ke Eropa berjumlah lebih dari 130 miliar meter kubik. Hari ini sama dengan 0," tulis Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Menteri Energi Ukraina, Herman Halushchenko mengatakan kesepakatan transit dihentikan karena alasan keamanan nasional.

Sedangkan konglomerat gas Rusia, Gazprom mengkonfirmasi, bahwa aliran energinya melalui Ukraina telah berhenti, mengutip "penolakan berulang kali dan eksplisit dari pihak Ukraina untuk memperpanjang perjanjian ini."

Kesepakatan Ukraina-Rusia saat ini sudah tidak berfungsi karena kompleksitas perang dan konsekuensi politiknya di Eropa. Ketika negara-negara Uni Eropa berjuang untuk mengurangi ketergantungan mereka pada energi Rusia, bahkan saat mereka memasok senjata ke Ukraina dan mencoba memberikan sanksi kepada Moskow.

Di tengah pertempuran sengit di Luhansk, Donetsk, Kharkiv, dan Kursk, gas yang mengalir memungkinkan Kiev dan Moskow untuk mendapatkan keuntungan dari barang dan fasilitas satu sama lain.

Krisis Gas

Ukraina telah menyalurkan gas Rusia ke Eropa sejak jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, dan memicu kekhawatiran bahwa mereka tidak akan dapat menemukan pasokan alternatif tepat waktu jika kesepakatan itu berakhir.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1907 seconds (0.1#10.140)