Jumlah Wisatawan Asing ke Bali Turun Jadi 7.000 Orang per Hari
Kamis, 25 Juni 2020 - 18:10 WIB
JAKARTA - Pariwisata menjadi salah satu program andalan Pemerintah untuk meningkatkan perekonomian. Karena itu, Pemerintah membuka kembali pariwisata secara bertahap dengan sejumlah protokol kesehatan. Namun, jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia, terutama Bali, masih sepi dari harapan.
Wakil Gubernur Bali Tjok Oka AA Sukawati mengatakan akibat pandemi Covid-19, wisatawan asing yang Bali turun drastis. Hal ini ditambah dengan adanya protokol kesehatan yang ketat, dimana penumpang pesawat hanya 60% dari kapasistas kursi yang ada.
"Sebelum ada pandemi Covid-19, wisatawan asing yang datang ke Bali itu mencapai 14.000 orang per hari. Meski antusias, sekarang wisatawan asing yang ke Bali hanya 7.000 orang per hari, paling banyak 8.000 orang saja," ungkap Tjok Oka AA Sukawati dalam Webinar Leader Talk iNews bertema 'Pariwisata Bali Menuju New Normal' di Jakarta, Kamis (25/6/2020).
Ia menjelaskan kondisi ini tentu membuat bisnis hotel bersaing sangat ketat dan banyak hotel yang melakukan perang harga, dengan membanderol diskon besar-besaran pada kamar hotelnya.
"Ada persaingan harga hotel yang murah. Ini tentunya akan berdampak pada segi pelayanan," sambung pria yang akrab disapa Cok Ace itu.
Cok Ace menerangkan bila hotel bersaing dengan perang harga maka bisnis perhotelan akan lama pulihnya dari dampak Covid-19. Hal ini ditambah dengan hotel saat ini dibebani anggaran protokol kesehatan.
"Kami akan berupaya agar hotel bisa bersaing dengan baik dan pelayanan hotel tidak menurun," imbuhnya.
Ia menambahkan saat ini pariwisata Bali sudah terikat dengan protokol kesehatan di setiap tempat kegiatan. Baik itu hotel, restoran maupun tempat wisata. Hal ini dilakukan untuk memastikan para wisatawan aman dalam berwisata.
Wakil Gubernur Bali Tjok Oka AA Sukawati mengatakan akibat pandemi Covid-19, wisatawan asing yang Bali turun drastis. Hal ini ditambah dengan adanya protokol kesehatan yang ketat, dimana penumpang pesawat hanya 60% dari kapasistas kursi yang ada.
"Sebelum ada pandemi Covid-19, wisatawan asing yang datang ke Bali itu mencapai 14.000 orang per hari. Meski antusias, sekarang wisatawan asing yang ke Bali hanya 7.000 orang per hari, paling banyak 8.000 orang saja," ungkap Tjok Oka AA Sukawati dalam Webinar Leader Talk iNews bertema 'Pariwisata Bali Menuju New Normal' di Jakarta, Kamis (25/6/2020).
Ia menjelaskan kondisi ini tentu membuat bisnis hotel bersaing sangat ketat dan banyak hotel yang melakukan perang harga, dengan membanderol diskon besar-besaran pada kamar hotelnya.
"Ada persaingan harga hotel yang murah. Ini tentunya akan berdampak pada segi pelayanan," sambung pria yang akrab disapa Cok Ace itu.
Cok Ace menerangkan bila hotel bersaing dengan perang harga maka bisnis perhotelan akan lama pulihnya dari dampak Covid-19. Hal ini ditambah dengan hotel saat ini dibebani anggaran protokol kesehatan.
"Kami akan berupaya agar hotel bisa bersaing dengan baik dan pelayanan hotel tidak menurun," imbuhnya.
Ia menambahkan saat ini pariwisata Bali sudah terikat dengan protokol kesehatan di setiap tempat kegiatan. Baik itu hotel, restoran maupun tempat wisata. Hal ini dilakukan untuk memastikan para wisatawan aman dalam berwisata.
(bon)
tulis komentar anda