Rusia Bergerak Mengambil Kendali Proyek Raksasa Minyak dan Gas Sakhalin-2
Sabtu, 02 Juli 2022 - 19:50 WIB
Langkah Jepang
Dekrit lima halaman, yang datang di tengah sanksi Barat terhadap Moskow atas invasi Ukraina, mengatakan bahwa Kremlin bakal memutuskan apakah pemegang saham asing harus tetap berada dalam konsorsium.
Jepang sebelumnya mengatakan, tidak akan melepaskan kepentingannya dalam proyek Sakhalin-2, mengingatkan pentingnya proyek tersebut untuk keamanan energinya. Bahkan jika mereka diminta untuk pergi.
Saham Mitsui dan Mitsubishi turun 6% dalam perdagangan pada hari Jumat karena kekhawatiran tentang kerugian perusahaan, dengan indeks Nikkei yang lebih luas turun 1,9%.
Seorang juru bicara Mitsubishi mengatakan, perusahaan sedang dalam diskusi dengan mitranya di Sakhalin Energy dan pemerintah Jepang tentang bagaimana menanggapi keputusan Putin.
Mitsui tidak segera menanggapi permintaan dari BBC untuk berkomentar, tetapi mengatakan kepada Nikkei Asia bahwa pihaknya "sedang dalam proses mengkonfirmasi fakta".
Mitsui memiliki 12,5% saham dalam proyek ini dan Mitsubishi 10%, sementara Shell memegang 27,5%, dikurangi satu saham. Selanjutnya raksasa gas Rusia Gazprom memiliki 50%, ditambah satu bagian.
Seperti disampaikan Shell bahwa Jepang, Korea Selatan, dan China adalah pelanggan utama untuk ekspor minyak dan LNG. Wakil kepala sekretaris kabinet Jepang, Seiji Kihara menjelaskan, pemerintah negara itu sedang memeriksa isi dekrit itu dan menganalisis niat Moskow.
"Secara umum, kepentingan negara kita dalam sumber daya tidak boleh dirugikan," katanya pada konferensi pers reguler, menolak untuk mengatakan apakah Jepang berhubungan dengan Moskow atas masalah tersebut.
Dekrit lima halaman, yang datang di tengah sanksi Barat terhadap Moskow atas invasi Ukraina, mengatakan bahwa Kremlin bakal memutuskan apakah pemegang saham asing harus tetap berada dalam konsorsium.
Jepang sebelumnya mengatakan, tidak akan melepaskan kepentingannya dalam proyek Sakhalin-2, mengingatkan pentingnya proyek tersebut untuk keamanan energinya. Bahkan jika mereka diminta untuk pergi.
Saham Mitsui dan Mitsubishi turun 6% dalam perdagangan pada hari Jumat karena kekhawatiran tentang kerugian perusahaan, dengan indeks Nikkei yang lebih luas turun 1,9%.
Seorang juru bicara Mitsubishi mengatakan, perusahaan sedang dalam diskusi dengan mitranya di Sakhalin Energy dan pemerintah Jepang tentang bagaimana menanggapi keputusan Putin.
Mitsui tidak segera menanggapi permintaan dari BBC untuk berkomentar, tetapi mengatakan kepada Nikkei Asia bahwa pihaknya "sedang dalam proses mengkonfirmasi fakta".
Mitsui memiliki 12,5% saham dalam proyek ini dan Mitsubishi 10%, sementara Shell memegang 27,5%, dikurangi satu saham. Selanjutnya raksasa gas Rusia Gazprom memiliki 50%, ditambah satu bagian.
Seperti disampaikan Shell bahwa Jepang, Korea Selatan, dan China adalah pelanggan utama untuk ekspor minyak dan LNG. Wakil kepala sekretaris kabinet Jepang, Seiji Kihara menjelaskan, pemerintah negara itu sedang memeriksa isi dekrit itu dan menganalisis niat Moskow.
"Secara umum, kepentingan negara kita dalam sumber daya tidak boleh dirugikan," katanya pada konferensi pers reguler, menolak untuk mengatakan apakah Jepang berhubungan dengan Moskow atas masalah tersebut.
tulis komentar anda