BUMN Buka Peluang Kerja Sama, Erick Thohir: Untuk Swasta, Kita Welcome

Jum'at, 26 Juni 2020 - 09:08 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto/SINDOnews/Rina Anggraeni
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka peluang seluas-luasnya kepada swasta untuk bekerjasama dengan perusahaan pelat merah. Kebijakan ini seiring banyaknya keluhan dari sektor swasta tentang adanya BUMN yang melakukan monopoli, khususnya yang berkaitan dengan infrastruktur.

“Untuk swasta, kita welcome. Kita bekerjasama dengan swasta siapa saja welcome, termasuk MNC,” ujar Erick dalam acara Manajer Forum MNC Group, kemarin.

Menurut dia, kerja sama swasta dan BUMN ini untuk membangun proyek infrastruktur sebagai penunjang ekonomi nasional. Kendati demikian, kata Erick, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh swasta jika ingin bekerjasama dengan BUMN. (Baca: UE: Aneksasi Akan Ganggu Hubungan Israel dengan Dunia Internasional)



Pertama adalah swasta jangan sampai mengakali BUMN. Artinya harus sama-sama menguntungkan. “Jadi ada syaratnya. Satu, jangan ngakalin BUMN. Musti win-win. Saya enggak mau menciptakan raja-raja kecil,” jelasnya.

Syarat yang kedua adalah perusahaan swasta tersebut harus memiliki pengalaman lebih dibandingkan perusahaan BUMN. Sebab menurutnya, pengalaman ini juga akan bagus untuk BUMN ke depannya.

Ditambah lagi, swasta juga akan menerima manfaat dari kerja sama ini. Mengingat infrastruktur yang dimiliki oleh BUMN begitu besar dan juga luas karena tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

“Jadi harus sharing expertise. Kalau swastanya lebih expert, lebih bagus. Karena dengan infrastrukturnya BUMN luar biasa, ini nilai value luar biasa,” jelasnya.

Syarat yang ketiga adalah kerja sama keduanya harus bisa menekan impor. Ini sejalan dengan rencana pemerintah yang saat ini sedang memperbaiki neraca dagang dengan mendorong ekspor dan menekan impor. “Ketiga, bisa enggak mereduce import supaya menjaga supply chain,” kata Erick.

Secara khusus, Erick Thohir mendorong PT Pertamina memperluas kerja sama dengan pihak swasta untuk bersama-sama ikut mengelola ladang minyak dan gas bumi (migas) yang saat ini dimiliki BUMN perminyakan tersebut. Hal itu diyakini akan membantu perusahaan plat merah itu meningkatkan produksi siap jual (lifting) migasnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More