Danareksa Resmi Jadi Holding, Ini 10 Daftar Anak Usahanya

Rabu, 20 Juli 2022 - 15:02 WIB
Ilustrasi. FOTO/ANTARA
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menaruh harapan besar terhadap Holding Danareksa yang resmi diluncurkan hari ini. Holding Danareksa diharapkan dapat mempercepat transformasi yang telah dilakukan Kementerian BUMN.

"Holding Danareksa untuk membantu Kementerian BUMN untuk mempercepat transformasi. Kita merasa perlu ada kekuatan baru untuk mengawal perusahan BUMN yang tidak masuk klaster," ujar Erick dalam acara peluncuran holding, di Jakarta, Rabu (20/7/2022).





Berdasarkan catatan ada 10 BUMN yang tergabung dalam Holding Danareksa, yakni PT Nindya Karya, PT Kliring Berjangka Indonesia, PT Kawasan Industri Medan, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, PT Kawasan Industri Makassar, PT Kawasan Berikat Nusantara, PT Balai Pustaka, PT Perusahaan Pengelola Aset, PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung, dan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut.

Pembentukan Holding Danareksa merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usaha Danareksa. Selain itu, meningkatkan skala bisnis perusahaan anggota Holding Danareksa agar lebih memberikan kontribusi positif kepada negara.

Sebagai contoh, Holding Danareksa akan menjadikan kawasan industri milik BUMN sebagai kawasan modern, smart and green industrial estate. Di samping itu, mengubah bisnis PT Balai Pustaka menjadi perusahaan IP-based licensing digital company, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) menjadi pilar restrukturisasi BUMN dan national asset management company, dan transformasi bisnis model untuk anggota holding lain.



Pada tahap kedua, ada beberapa BUMN dengan sektor beragam yang juga direncanakan akan bergabung menjadi anggota Holding Danareksa. Erick bersyukur atas transformasi yang dijalankan BUMN telah mencapatkan hasil baik.

Selama tiga tahun terakhir, pendapatan pemerintah atas setoran perusahaan BUMN dari pajak, bagi hasil, dan BUMN meningkat menjadi Rp 1.198 triliun. Lalu laba bersih konsolidasian meningkat dari Rp13 triliun di 2020 menjadi Rp 124 triliun pada 2021. Kemudian rasio utang perusahaan BUMN menurun dari 39 persen pada 2020 menjadi 35 persen 2021. "Ini loncatan luar biasa karena kerja keras kita bersama-sama bukan kerja individu," ungkapnya.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More