Petani Sawit Bisa Go Ekspor Lewat Digitalisasi dan Pengembangan UMKM

Kamis, 21 Juli 2022 - 14:15 WIB
Ilustrasi sawit. FOTO/SINDOnews
JAKARTA - Pengenalan proses produksi hilir sawit dalam skala Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat mendorong petani sawit ekspor ke luar negeri. Akses ke platform digital dapat mendukung petani sawit masuk ke dalam sistem rantai pasok global.

"UMKM Sawit yang memproduksi produk kebutuhan masyarakat berbahan sawit dapat terlibat dan memanfaatkan platform digital sebagai sarana penjualan dan pemasaran produknya tidak hanya untuk pasar dalam negeri, namun juga untuk pasar ekspor," kata Kepala Divisi UKMK Sawit Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Helmi Muhansyah dalam kegiatan Workshop Promosi Prosedur, Pembiayaan, dan Penerapan Digitalisasi dalam Proses Ekspor Produk Kelapa Sawit dan Turunannya Skala UMKM, baru-baru ini.





Menurut dia tujuan dari workshop tersebut mengenalkan prosedur ekspor bagi pelaku Koperasi dan UMKM sawit untuk memperluas akses pasar produk-produknya. Selain workshop, dalam kegiatan ini juga ada pameran produk-produk UMKM sawit binaan BPDPKS seperti produk handycraft, produk surfaktan hingga produk pangan.

Kegiatan ini diikuti secara offline oleh 50 orang perwakilan pengurus Koperasi Kelapa Sawit, UMKM, asosiasi petani sawit seluruh Indonesia serta peserta secara online dari pelaku UMKM, siswa, mahasiswa, peneliti, dan masyarakat umum.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Seksi Pabean dan Cukai II Bidang PFPC I Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe B Batam, Agus Rifa’i menjelaskan alur ekspor komoditi kelapa sawit, CPO, dan produk turunannya, yakni eksportir mengajukan permohonan 3D melalui portal pengguna jasa bea cukai dengan melampirkan dokumen pelengkap, pejabat bea cukai melalukan pemeriksaan dokumen, perekaman dan pengajuan, analyzing point, penjaluran, konfirmasi pembayaran, NPPB, dan gate in.

Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Kementerian Perdagangan Immanuel memaparkan, kerja sama bilateral dan regional yang sudah dilakukan pemerintah Indonesia dengan negara-negara tujuan ekspor mampu memberikan kemudahan dalam bentuk tarif impor. Dicontohkan Immanuel, ekspor cangkang sawit ke India dengan memanfaatkan perdagangan regional melalui kerjasama AIFTA (ASEAN India Free Trade Agreement) mendapatkan tarif 0 persen. Begitupula dengan China, Australia, Jepang, Korea, dan Eropa.

VP Fungsional Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Maryani Sasdwiyanti menyampaikan bahwa LPEI memberikan layanan finansial seperti pembiayaan konvensional, syariah, trade finance, penjaminan, dan asuransi serta non-finansial berupa jasa konsultasi kepada pelaku ekspor UMKM, termasuk untuk sektor sawit. Berdasarkan data diketahui bahwa per 31 Maret 2022, penyaluran pembiayaan ekspor terbesar diberikan terhadap sektor perkebunan/perdagangan sawit yakni sebesar Rp12,34 triliun.



Sementara itu, Kepala Divisi Monitoring, Evaluasi, dan Pengkajian Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM Kementerian Koperasi dan UKM RI Tony Susanto menyampaikan masih ada peluang atau gap yang cukup lebar karena kami saat ini ditargetkan 40 persen untuk pemberian pembiayaan kepada koperasi sektor riil, termasuk sawit. Lebih lanjut, koperasi atau pelaku UMKM sawit yang ingin mengajukan pinjaman atau pembiayaan kepada LPDB bisa dilakukan dengan 2 cara yakni dengan mengirimkan proposal hardcopy ke kantor LPDB KUMKM atau melalui dokumen elektronik yang bisa di akses di website resmi LPDB. "Sejak tahun 2020, pemohon pembiayaan kepada LPDB KUMKM harus berbentuk badan hukum Koperasi," jelasnya.

CEO & Founder Ekspor.id Choirul Amin menyampaikan, ekspor kelapa sawit dalam bentuk pengembangan inovasi-inovasi produk turunan sawit sangat potensial dan realistis di Indonesia. "Untuk mencari buyer atau menemukan pasar ekspor terdapat tiga strategi utama yang dapat dilakukan, yakni market research social media atau marketplace melalui akses-akses pasar yang dibuka government dan pengembangan website produk," pungkasnya.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More