Dorong Geliat Desa Wisata Budo, Sandiaga Beri Modal 5 Set Alat Snorkeling
Jum'at, 29 Juli 2022 - 16:30 WIB
SULUT - Menparekraf Sandiaga Uno berkunjung ke Desa Budo, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Sandiaga secara solutif menghadirkan 5 set alat snorkeling.
Awalnya, Sandiaga berada di loket masuk wisata mangrove Desa Budo dan bertemu Edo, salah satu pengunjung yang ingin bersnorkeling. Namun, petugas loket menyebut Desa Budo belum memiliki peralatan snorkeling sendiri dan harus memesan dari tempat lain.
"Sebelumnya harus menunggu 40 menit atau sampai 1 jam untuk bisa menikmati keindahan alam bawah air melalui snorkeling, tapi dengan kehadiran kita langsung kita eksekusi alhamdulillah 5 set bisa kita hadirkan di sini," ujar Sandiaga di lokasi, Jumat (29/7/2022).
Sandiaga pun tampak menyerahkan 5 set alat snorkeling tersebut ke pengelola desa wisata. Sandiaga juga memanggil Edo agar langsung mencoba peralatan snorkeling yang diberikan.
"Pak Edo, mohon maaf agak lama menunggu, tapi nggak sampai 40 menit, ini saya hitung 20 menit sampai di sini. Jadi bapak dan keluarga tidak perlu khawatir, tidak perlu kecewa, ini 5 set sudah ada. Jadi kalian kan berempat, nah ini saya serahkan atas nama pemerintah pusat dan pemerintah daerah," ucap Sandiaga.
Sandiaga pun berpesan ke Rio Sahima (28), salah satu pengelola desa wisata Budo. Sandiaga berharap bantuan 5 set alat snorkeling itu menjadi modal awal. "Ini modal awal, dan dari hasil pengelolaan ini ditabung supaya terus bisa berkembang. Sehingga nanti punya kelengkapan bukan hanya snorkeling, buat scuba juga dan lain-lain," kata dia.
Terakhir, Sandiaga menyebut solusi cepat tersebut sebagai pesan dari pemerintah. Bahwa, setiap kendala yang ada bisa diselesaikan tanpa proses yang panjang. "Kita melihat secara langsung bagaimana solusi yang dihadirkan pemerintah.
Tanpa harus lama menunggu, tanpa proposal, dan lain sebagainya, sentuhan-sentuhan kecil seperti ini," tutur Sandiaga. Adapun kunjungan Menparekraf ke Desa Budo terkait program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Sebab, desa tersebut terpilih sebagai 50 besar desa/kampung terbaik di tahun ini.
Awalnya, Sandiaga berada di loket masuk wisata mangrove Desa Budo dan bertemu Edo, salah satu pengunjung yang ingin bersnorkeling. Namun, petugas loket menyebut Desa Budo belum memiliki peralatan snorkeling sendiri dan harus memesan dari tempat lain.
"Sebelumnya harus menunggu 40 menit atau sampai 1 jam untuk bisa menikmati keindahan alam bawah air melalui snorkeling, tapi dengan kehadiran kita langsung kita eksekusi alhamdulillah 5 set bisa kita hadirkan di sini," ujar Sandiaga di lokasi, Jumat (29/7/2022).
Baca Juga
Sandiaga pun tampak menyerahkan 5 set alat snorkeling tersebut ke pengelola desa wisata. Sandiaga juga memanggil Edo agar langsung mencoba peralatan snorkeling yang diberikan.
"Pak Edo, mohon maaf agak lama menunggu, tapi nggak sampai 40 menit, ini saya hitung 20 menit sampai di sini. Jadi bapak dan keluarga tidak perlu khawatir, tidak perlu kecewa, ini 5 set sudah ada. Jadi kalian kan berempat, nah ini saya serahkan atas nama pemerintah pusat dan pemerintah daerah," ucap Sandiaga.
Sandiaga pun berpesan ke Rio Sahima (28), salah satu pengelola desa wisata Budo. Sandiaga berharap bantuan 5 set alat snorkeling itu menjadi modal awal. "Ini modal awal, dan dari hasil pengelolaan ini ditabung supaya terus bisa berkembang. Sehingga nanti punya kelengkapan bukan hanya snorkeling, buat scuba juga dan lain-lain," kata dia.
Baca Juga
Terakhir, Sandiaga menyebut solusi cepat tersebut sebagai pesan dari pemerintah. Bahwa, setiap kendala yang ada bisa diselesaikan tanpa proses yang panjang. "Kita melihat secara langsung bagaimana solusi yang dihadirkan pemerintah.
Tanpa harus lama menunggu, tanpa proposal, dan lain sebagainya, sentuhan-sentuhan kecil seperti ini," tutur Sandiaga. Adapun kunjungan Menparekraf ke Desa Budo terkait program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Sebab, desa tersebut terpilih sebagai 50 besar desa/kampung terbaik di tahun ini.
(nng)
tulis komentar anda