Hari Ini Naik Lagi, Simak Harga BBM Pertamax Turbo dan Dex Series Terbaru
Rabu, 03 Agustus 2022 - 11:22 WIB
JAKARTA - Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga untuk tiga produk Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi yaitu Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, mekanisme penyesuaian harga secara berkala kembali dilakukan, di mana BBM non subsidi harganya fluktuatif mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas, terutama harga minyak dunia atau ICP.
Dia mencatat, harga rata-rata ICP per Juli di angka USD106.73 per barel, masih lebih tinggi sekitar 24% dari harga ICP pada Januari 2022.
“Harga ICP ini memang sangat fluktuatif, namun harganya masih cukup tinggi,” kata Irto dalam keterangan tertulis, Rabu (3/8/2022).
Dia memaparkan, untuk Pertamax Turbo (RON 98) harganya disesuaikan menjadi Rp17.900, Pertamina Dex (CN 53) menjadi Rp18.900, dan Dexlite (CN 51) menjadi Rp17.800 per liter untuk wilayah DKI Jakarta atau daerah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) 5%. “Harga ini berlaku mulai 3 Agustus 2022,” kata Irto.
Penyesuaian harga ini, sambung dia, sudah sesuai dengan regulasi Kepmen ESDM No. 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga jenis bahan bakar umum (JBU).
“Harga Pertamax Turbo dan Dex Series ini juga masih paling kompetitif jika dibandingkan dengan produk dengan kualitas setara. Ini adalah komitmen kami menyediakan BBM berkualitas tetap dengan harga terjangkau,” tuturnya.
Dia menambahkan, selain memastikan harga ini telah mempertimbangkan aspek menjaga daya beli masyarakat, porsi Pertamax Turbo dan Dex Series yang hanya sekitar 5% dari total konsumsi nasional tidak akan terlalu berpengaruh terhadap harga komoditas ataupun sektor transportasi. Di sisi lain, Pertamax dan BBM subidi yakni Pertalite dan Solar tidak mengalami perubahan harga.
“95% dari porsi BBM nasional yakni Pertamax, Pertalite, dan Solar tidak berubah harganya, hanya BBM segmen tertentu saja yakni Pertamax Turbo dan Dex Series yang berubah itupun masih paling kompetitif. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir, dan ke depan evaluasi harga akan terus kami lanjutkan,” tandasnya.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, mekanisme penyesuaian harga secara berkala kembali dilakukan, di mana BBM non subsidi harganya fluktuatif mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas, terutama harga minyak dunia atau ICP.
Dia mencatat, harga rata-rata ICP per Juli di angka USD106.73 per barel, masih lebih tinggi sekitar 24% dari harga ICP pada Januari 2022.
“Harga ICP ini memang sangat fluktuatif, namun harganya masih cukup tinggi,” kata Irto dalam keterangan tertulis, Rabu (3/8/2022).
Dia memaparkan, untuk Pertamax Turbo (RON 98) harganya disesuaikan menjadi Rp17.900, Pertamina Dex (CN 53) menjadi Rp18.900, dan Dexlite (CN 51) menjadi Rp17.800 per liter untuk wilayah DKI Jakarta atau daerah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) 5%. “Harga ini berlaku mulai 3 Agustus 2022,” kata Irto.
Penyesuaian harga ini, sambung dia, sudah sesuai dengan regulasi Kepmen ESDM No. 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga jenis bahan bakar umum (JBU).
“Harga Pertamax Turbo dan Dex Series ini juga masih paling kompetitif jika dibandingkan dengan produk dengan kualitas setara. Ini adalah komitmen kami menyediakan BBM berkualitas tetap dengan harga terjangkau,” tuturnya.
Baca Juga
Dia menambahkan, selain memastikan harga ini telah mempertimbangkan aspek menjaga daya beli masyarakat, porsi Pertamax Turbo dan Dex Series yang hanya sekitar 5% dari total konsumsi nasional tidak akan terlalu berpengaruh terhadap harga komoditas ataupun sektor transportasi. Di sisi lain, Pertamax dan BBM subidi yakni Pertalite dan Solar tidak mengalami perubahan harga.
“95% dari porsi BBM nasional yakni Pertamax, Pertalite, dan Solar tidak berubah harganya, hanya BBM segmen tertentu saja yakni Pertamax Turbo dan Dex Series yang berubah itupun masih paling kompetitif. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir, dan ke depan evaluasi harga akan terus kami lanjutkan,” tandasnya.
(ind)
tulis komentar anda