Stok Beras 3,3 Juto Ton, Kemendag Pastikan Aman hingga Lebaran

Senin, 27 April 2020 - 11:13 WIB
Kementerian Perdagangan memastikan stok beras aman hingga Lebaran. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjamin stok barang kebutuhan pokok (bapok) yang dibutuhkan masyarakat cukup selama bulan puasa Ramadhan dan Lebaran 2020. Khususnya stok nasional beras berdasarkan laporan Perum Bulog dan Kementerian Pertanian tercatat sebesar 3,3 juta ton.

"Kementerian Perdagangan menjamin stok beras aman selama bulan puasa Ramadhan dan menjelang Lebaran 2020. Pemerintah akan bekerja keras menjaga stok beras dapat tercukupi dengan harga stabil agar masyarakat tidak perlu khawatir dan dapat menjalankan ibadah puasa dengan khidmat," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Suhanto di Jakarta, Senin (27/4/2020).

Di merinci, pemerintah memiliki stok nasional beras sebesar 3,3 juta ton yang terdiri atas stok di Perum Bulog sebesar 1,39 juta ton, stok di penggilingan sebesar 1,2 juta ton, stok di pedagang sebesar 728 ribu

ton, stok di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebesar 30.620 ton, dan stok di Lumbung Pangan Masyarakat binaan BKP sebesar 2.939 ton.

Sedangkan berdasarkan data Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian pada Maret–Agustus 2020 potensi produksi beras dalam kondisi normal sekitar 19,8 juta ton. Suhanto menjelaskan, saat ini terdapat potensi penurunan produksi sekitar 10%. Sehingga, produksi Maret–Agustus 2020 diasumsikan menjadi sekitar 17.852.267 ton dan ketersediaan beras



menjadi 21.366.003 ton.

"Dengan kebutuhan 15.099.845 ton, maka masih terdapat surplus 6.266.158 ton yang diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga bulan November

2020," tuturnya.

Selain itu, sebagian besar sentra produksi telah memasuki panen raya dan diperkirakan akan selesai pada Mei 2010. Harga gabah kering panen di petani juga cenderung naik dengan rata-rata saat ini berkisar Rp4.800–4.900/kg.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More