Menperin Ungkap Keunggulan Kawasan Industri Terpadu Batang
Selasa, 30 Juni 2020 - 18:32 WIB
BATANG - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung akselerasi pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah. Hal ini guna menangkap peluang masuknya investasi potensial ke tanah air dari sejumlah sektor industri yang ingin merelokasi pabriknya dari China.
“Kami melihat, kawasan industri di Batang ini memiliki lokasi yang strategis. Secara geografis, akses Kabupaten Batang dekat dengan Kota Semarang yang memiliki Bandara Internasional Ahmad Yani,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di sela-sela kunjungan kerjanya mendampingi Presiden Joko Widodo pada agenda meninjau Kawasan Industri Batang, Selasa (30/6/2020).
( )
Sambung dia menerangkan, pihaknya akan mendorong kepada pengelola kawasan industri untuk dapat melengkapi fasilitasnya, termasuk infrastruktur pasokan energi dan akses logistik. Hal ini akan menjadi daya tarik bagi investor karena terciptanya area yang terintegrasi.
“Pemerintah tengah berdiskusi dengan sejumlah investor dan berusaha mengakomodasi apa saja yang dibutuhkan mereka. Tentunya pemerintah ingin menciptakan iklim usaha yang kondusif, mulai dari memberikan kemudahan izin usaha hingga menawarkan insentif fiskal dan nonfiskal,” paparnya.
( )
Dia melanjutkan akan mencermati pengembangan kawasan Industri Batang berada di areal N 9 atau PTPN IX Siluwok dengan luas sekitar 4.300 hektare (ha). "Keunggulan kawasan ini, di antaranya adalah akses rel kereta api, pelabuhan, dan sejajar dengan Tol Trans Jawa," jelasnya.
“Kami melihat, kawasan industri di Batang ini memiliki lokasi yang strategis. Secara geografis, akses Kabupaten Batang dekat dengan Kota Semarang yang memiliki Bandara Internasional Ahmad Yani,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di sela-sela kunjungan kerjanya mendampingi Presiden Joko Widodo pada agenda meninjau Kawasan Industri Batang, Selasa (30/6/2020).
( )
Sambung dia menerangkan, pihaknya akan mendorong kepada pengelola kawasan industri untuk dapat melengkapi fasilitasnya, termasuk infrastruktur pasokan energi dan akses logistik. Hal ini akan menjadi daya tarik bagi investor karena terciptanya area yang terintegrasi.
“Pemerintah tengah berdiskusi dengan sejumlah investor dan berusaha mengakomodasi apa saja yang dibutuhkan mereka. Tentunya pemerintah ingin menciptakan iklim usaha yang kondusif, mulai dari memberikan kemudahan izin usaha hingga menawarkan insentif fiskal dan nonfiskal,” paparnya.
( )
Dia melanjutkan akan mencermati pengembangan kawasan Industri Batang berada di areal N 9 atau PTPN IX Siluwok dengan luas sekitar 4.300 hektare (ha). "Keunggulan kawasan ini, di antaranya adalah akses rel kereta api, pelabuhan, dan sejajar dengan Tol Trans Jawa," jelasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda